Hingga saat ini, Idris yang merupakan kalangan nonpartai memang belum dilirik partai politik mana pun, termasuk PKS yang mengusungnya pada Pilkada Depok 2015.
"PKS kalau sudah mentok kayaknya akan kembali lagi ke Idris," ujar Adi kepada Kompas.com, Selasa (11/2/2020).
PKS melalui DPD (dewan pimpinan daerah) sudah resmi menyodorkan tiga kadernya menjadi bakal calon Wali Kota Depok periode 2021-2026.
Mereka adalah Imam Budi Hartono (anggota DPRD Provinsi Jawa Barat), Moh Hafid Nasir (Ketua DPD PKS Depok/anggota DPRD Kota Depok) dan T Farida Rachmayanti (anggota DPRD Kota Depok).
Menurut Adi, tiga nama itu disodorkan ke publik sebagai sejenis upaya "tes ombak" bagi partai yang telah satu dekade menguasai pemerintahan Kota Depok.
"PKS itu banyak kadernya. Tentu saat ini sedang ditimbang plus-minusnya mendukung calon lain selain Idris," ujar Adi.
"Mungkin saja PKS tak terlampau bagus kerjanya, tapi pada saat bersamaan penantang dari partai lain tak ada yang meyakinkan atau hanya bekerja jelang pilkada saja," tambah dia.
Jelang Pilkada Depok 2020, selain poros PKS yang sudah mengerucutkan kandidat pada tiga kadernya, poros Gerindra-PDI-P pun dikabarkan sepakat merekomendasikan nama Pradi Supriatna, kader Gerindra yang kini menjabat Wakil Wali Kota Depok.
Sementara itu, poros terbaru dari Demokrat, PPP, PKB, dan PAN yang baru saja mendeklarasikan diri pada 1 Februari 2020 masih belum menentukan sikap soal kandidat mana yang akan mereka dukung dalam Pilkada Depok 2020.
Golkar dan PSI juga belum menentukan sikap.
Di samping itu, muncul kuda hitam dari jalur independen yakni pasangan muda Yurgen Sutarno-Reza Zaki yang saat ini masih berupaya menghimpun dukungan untuk mendapatkan 85 ribu KTP warga Depok.
Ada pula nama-nama lain yang turut meramaikan kontestasi, seperti Rama Pratama dan Bayu Adi Permana, keduanya eks kader PKS.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/12/11542691/pengamat-idris-masih-berpeluang-calon-lewat-pks-di-pilkada-depok-2020