JAKARTA, KOMPAS.com - Sore itu, terlihat beberapa ekor anjing dan kucing sedang tertidur pulas di halaman depan. Adapula yang sedang bermain sambil meliuk-liukkan tubuhnya.
Ketika Kompas.com mendatangi tempat itu, tiba-tiba beberapa ekor anjing menggonggong dan mendekati dengan wajah senang.
Itulah suasana yang tercipta di Pondok Pengayom Satwa yang berlokasi di Jalan RM Harsono No 10, RT 9/RW 4, Ragunan, Jakarta Selatan.
Pondok Pengayom Satwa sudah menjadi rumah kedua bagi hewan peliharaan yang ditinggal mudik atau liburan oleh pemiliknya.
Bahkan, tak jarang ada pemilik membuang hewan peliharannya ke Pondok Pengayom Satwa.
Selain itu, lahan dengan luas kira-kira 5.000 meter persegi ini juga memiliki kandang-kandang sendiri, beberapa ekor kucing dan anjing juga dibiarkan berkeliaran di sekitar kompleks Pondok Pengayom Satwa.
"Kalau yang dikandangin itu yang biasanya yang agresif. Sedangkan yang bebas berkeliaran itu yang sudah akrab sama orang," ujar Sutopo, petugas keamanan Pondok Pengayom Satwa.
Petugas yang sudah bekerja sejak 1992 menjelaskan, hewan-hewan yang berada di tempat ini tak hanya ditampung dari pihak shelter saja, tetapi ada juga yang dibuang oleh pemiliknya ataupun diserahkan ke Pondok lantaran tak mampu merawatnya lagi.
“Biasanya kalau pemilik sudah enggak sanggup ngerawat peliharaannya, mereka nitipin hewannya ke sini. Terus, urus administrasi dan bayar Rp 1 juta sebagai biaya penitipan. Ada juga yang ngebuang peliharaannya malam-malam karena enggak mampu bayarnya,” ujar Sutopo.
Sutopo menambahkan, setiap hewan yang berada di sini memiliki ceritanya masing-masing, salah satunya Buduk, anjing kesayangan Sutopo.
"Contohnya nih si Buduk, dulu dia di buang sama orang pas malam hari. Dulu Buduk tuh udah kurus, sakit kulit, mana penyakitan lagi. Makanya saya kasih nama Buduk," ujar Sutopo.
Selain 17 karyawan dan serta ratusan anjing dan kucing yang dirawat, Pondok Pengayom Satwa juga mempunyai anggota keluarga "berbulu".
Selain Buduk, ada Goti, Puput, Begeng, dan Topi. Biasanya mereka berlari menyambut tamu. Mereka biasanya menemani Sutopo menjaga pondok setiap malam.
“Mereka ini akrab banget sama orang, apalagi si Goti. Sering banget ngajak main sama pengunjung di sini,” ujar Sutopo.
Tak hanya karyawan saja, tetapi masyarakat sekitar ataupun anak-anak juga sering ke Pondok Pengayom Satwa hanya untuk bermain dengan hewan ataupun sekadar memberi makan guna melepas stres akibat rutinitas.
Pondok Pengayom Satwa bisa menjadi salah satu tempat untuk terapi dan tempat bermain yang menyenangkan.
Pondok Pengayom Satwa di Ragunan cukup terkenal di kalangan pencinta hewan Jakarta sebagai pusat layanan hewan serba ada.
Selain itu, Pondok Pengayom Satwa juga tersedia layanan adopsi,penitipan, klinik kesehatan hewan, serta kremasi dan makam satwa.
Kini mereka menampung kurang lebih sekitar 50 ekor anjing dan 30 ekor kucing. Penghuninya akan lebih ramai di musim libur Lebaran.
Pendapatan Pondok Pengayom Satwa dari adopsi, klinik, kremasi, penitipan, dan pemakaman adalah satu-satunya sumber pemasukan yang harus mereka putar, termasuk untuk menggaji 17 karyawan.
Karena itu, Sutopo berharap adanya bantuan dari pemerintah atau pihak tertentu untuk membantu operasional Pondok Pengayom Satwa.
“Seandainya di Pondok dapat bantuan dari Pemprov, pasti di sini fasilitasnya bakal cukup bagus sehingga banyak orang yang datang ke sini,” ujar Sutopo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/13/17372241/pondok-pengayom-satwa-rumah-kedua-bagi-keluarga-berbulu