Pengambilan darah itu dilakukan untuk memastikan penyakit chikungunya yang menyerang warga tersebut.
"Saya besok meminta Dinkes untuk mendirikan posko untuk mengambil sampel darah untuk memastikan betul seluruhnya terjangkit chikungunya," kata Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat mengunjungi kampung itu, Jumat (14/2/2020).
Kepala Bidang (Kabid) Pengedalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Tangsel, Tulus Muladiyono mengatakan, sebelum mengambil darah, Dinkes Tangsel akan melakukan fogging.
Pasalnya, lingkungan tempat tinggal warga itu dinilai kotor.
"Kami akan lakukan fogging terlebih dahulu. Setelah itu kami akan melakukan pengambilan darah," kata dia.
Menurut Tulus, sampel darah yang telah diambil akan dikirim ke rumah sakit untuk menentukan jenis penyakitnya.
"Kemungkinan paling hari Selasa atau Rabu baru keluar hasilnya," ucapnya.
Sedikitnya ada 70 warga kampung Rawa Lele tersebut menderita demam dan radang persendian sejak awal tahun hingga saat ini. Warga yang sakit itu tinggal di RT 01,02, 04 dan 06 di RW 10.
Beberapa dari mereka telah diperiksa dan diketahui menderita penyakit chikungunya. Penyakit itu menyebar lewat gigitan nyamuk aedes aegypti.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/14/14112591/warga-ciputat-yang-diduga-terjangkit-chikungunya-akan-dicek-darahnya