Prediksi itu dilontarkan pengamat olahraga otomotif Irawan Sucahyono dalam gelar wicara bertajuk "Menghitung Formula Ekonomi-Sosial dari Formula E Jakarta" di bilangan Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2/2020).
Irawan berpendapat, saat ini tren olahraga balap mobil di dunia juga mulai bergeser dari bahan bakar fosil ke tenaga listrik.
"(Tren balap mobil) dunia akan berubah menjadi Formula E. Teknologi akan berpindah ke listrik dan itu sudah menjadi kenyataan yang harus kita hadapi," ujar Irawan.
"Saya rasa dengan adanya Formula E di Indonesia ini, pasti semua atlet pebalap (mobil) Indonesia akan berubah passion-nya, persiapannya, menjadi pebalap Formula E," tutur dia.
Irawan berujar, Indonesia tak perlu ambil pusing dengan tidak ikut sertanya pembalap lokal dalam Formula E 2020 Jakarta.
Sebab, olahraga ini memang belum tenar-tenar amat di dalam negeri. Butuh waktu yang tidak sebentar untuk mempersiapkan atlet balap mobil listrik mumpuni.
Namun, setidaknya, kata Irawan, gelaran Formula E 2020 Jakarta menjadi awal yang monumental buat pergeseran tren balap mobil domestik.
"Memang perlu waktu untuk mempersiapkan atletnya. Persiapan ini adalah next step. Setiap tahun saja, di Indonesia kejuaraan (balap mobil) nasionalnya 100 even lebih," ia menjelaskan.
"Ini (Formula E 2020 Jakarta) akan jadi puncaknya nanti. Saya lihat, pasti akan melahirkan pebalap (Formula E)," tambah Irawan.
Sebagai informasi, Gelaran Formula E 2020 Jakarta rencananya digelar pada awal Juni 2020 kelak.
Hajatan balap mobil listrik ini akan mengambil jalur lintasan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, tepatnya di sisi selatan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/15/18455231/formula-e-jakarta-dinilai-bakal-ubah-tren-balap-mobil-domestik