Salin Artikel

Benyamin Sesalkan Aksi Protes yang Libatkan Pelajar Terhadap Pembangunan Rusunami di Ciputat

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyayangkan adanya aksi protes yang di lakukan oleh para pelajar Sekolah Ash Shiddiqiyah di depan proyek pembangunan rusunami di kawasan Bukit Indah, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (18/2/2020).

Pelajar yang ikut merupakan murid SD dan SMP.

Menurut Benyamin, aksi tersebut seharunya tidak dilakukan pelajar yang semestinya hanya fokus belajar.

"Itulah kenapa mesti itu terjadi itu juga menjadi keprihatinan saya. Pelajar itu ya tugasnya belajar," kata Benyamin di kawasan Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu.

Benyamin mengimbau kepada guru di sekolah tersebut untuk tidak melibatkan para murid dalam persoalan yang dikeluhkan.

Pasalnya, hal tersebut dapat dikoordinasikan dengan melalui perwakilan pihak sekolah seperti guru dalam mengatasi permasalahan yang dialami. 

"Kan bisa guru dan kepala sekolah yang bicara, jangan ada kaya gitu-gitu (aksi protes). Saya menyesalkan. Guru jangan mengajak (pelajar) untuk dibawa ke aura yang lain," ucapnya.

Nantinya, Benyamin akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Tangerang Selatan tentang adanya adanya aksi protes para pelajar itu.

"Saya belum dapat informasi nanti saya minta informasi dari Dinas Pendidikan," kata Benyamin.

Sebelumnya, sejumlah siswa dan siswi Sekolah Ash Shiddiqiyah mendatangi proyek pembangunan rusunami yang berlokasi di kawasan Bukit Indah, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu pagi.

Dengan membawa karton dan kertas tertulis layaknya orasi, mereka menggelar doa bersama terkait pembangunan rusunami.

Mereka memrotes debu dari proyek pembangunan itu yang kerap memasuki kelas saat sedang belajar.

Terlihat dalam kertas tersebut tertulis "Stop!!! Debumu" dan "Debumu Derita Kami" digenggam dan ditunjukkan ke arah pembangunan proyek rusunami itu.

Kepala Sekolah Ash Shiddiqiyah, Paisal Aripin mengatakan, kegiatan tersebut merupakan doa bersama untuk meminimalisir persolan yang diterima sekolah akibat pembangunan rusunami itu.

"Acara Istighosah, atau doa bersama. Mereka ikut ayah dan bundanya," ujar Paisal.

Paisal membantah jika kegiatan yang dilakukan pihah sekolah merupakan aksi unjuk rasa yang melibatkan para murid hingga mengesampingkan kegiatan belajar.

Menurut Paisal, setelah kegiatan tersebut para pelajar akan tetap melakukan proses belajar.

"Bukan demo ya tapi doa bersama. Dan jam belajar kalau hari Rabu itu pukul 08.30 WIB," ucapnya.

Tak lama digelarnya aksi doa bersama, perwakilan sekolah dan pihak yang bertanggung jawab proses pembangunan rusunami itu menggelar mediasi di lokasi.

Paisal menjelaskan, hasil dari proses mediasi pihak sekolah masih menunggu notulensi dari pihak proyek rusunami tersebut.

"Tapi poin besarnya, Kami tidak mau ada aktivitas crane di jam sekolah. Karena bahaya. Kami minta mereka serius mengurangi debu, pasir, sampah dan lainnya yang memasuki lahan dan gedung kami," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/19/13233711/benyamin-sesalkan-aksi-protes-yang-libatkan-pelajar-terhadap-pembangunan

Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke