Salin Artikel

Luapan Kali Ciliwung Sebabkan 13 RW di Jakarta Timur Kebanjiran hingga Ribuan Warga Mengungsi

JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta kembali terendam banjir akibat luapan Kali Ciliwung pada Kamis (20/2/2020), pagi.

Pada Kamis pukul 08.45 WIB pagi, kondisi air di Pos Pantau Depok berstatus siaga dua, yakni 285 sentimeter.

Terkait hal itu, BPBD DKI Jakarta memprediksi dalam waktu 6-9 jam, air akan sampai Jakarta dan 11 kelurahan di Jakarta diperkirakan terendam banjir akibat limpasan air Kali Ciliwung.

Kesebelas kelurahan itu, yakni Srengseng Sawah, Pejaten Timur, Rawajati, Balekambang, Pengadegan, Cikoko, Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.

Pada Kamis sore, benar saja, kawasan bantaran Kali Ciliwung mulai terendam banjir.

Pantauan Kompas.com di RW 05, Kelurahan Cawang, setidaknya ada empat RT yang terendam banjir akibat luapan Kali Ciliwung. Padahal hujan tidak turun sore itu.

Titin, salah satu warga RW 05 mengatakan, dirinya ketika sudah mengetahui air mulai naik ke permukiman, sudah bersiap mengevakuasi barang berharga.

Menurut dia, banjir tersebut merupakan yang terjadi ketiga kalinya sepanjang tahun 2020 ini.

"Habis banjir besar kemarin, seminggu kemudian itu saya dua meter banjir, kiriman doang. Di sini tidak hujan saja banjir kalau ada kiriman," kata Titin di lokasi, Kamis.

13 RW di Jakarta Timur terendam banjir

Untuk wilayah Jakarta Timur, berdasarkan laporan dari aplikasi Jakarta Kini (Kaki), setidaknya 11 RW permukiman warga terendam banjir. Seluruhnya tentunya yang terletak di bantaran Kali Ciliwung.

Ke-11 lokasi tersebut ialah RW 04, RW 05, RW 07, dan RW 08 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, tergenang air sedalam 71-150 sentimeter.

Kawasan RW 011 Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara dengan kedalaman air berkisar 150 sentimeter.

Lalu, RW 01, RW 02, RW 05, dan RW 12 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, kedalaman air berkisar 30-150 sentimeter.

Kemudian, RW 07 Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati dengan kedalaman air 71-150 sentimeter.

Serta RW 01, Kelurahan Bale Kambang, Kecamatan Kramat Jati juga dengan kedalaman air berkisar 71-150 sentimeter.

Arus deras, air cepat tinggi

Pantauan Kompas.com, banjir di RW 05, Kelurahan Cawang, arus tidak deras namun air mengalir cepat dan membuat kawasan permukiman warga terendam banjir lebih cepat.

Tidak sampai satu jam, air perlahan terus merambat ke seluruh permukiman warga dan ketinggian air cepat bertambah.

"Tadi jam 11 belum banjir masih di dekat kali, sekarang sudah mulai naik lagi makin tinggi sudah sampai rumah saya," ujar Titin.

Pantauan di RT 06, RW 08, Kelurahan Kampung Melayu, arus sangat deras mengalir dari permukaan Kali Ciliwung.

Saking derasnya, warga yang berjalan di jalanan pun harus berhati-hati agar tidak jatuh dan terbawa arus. Derasnya arus pun membuat air sangat cepat merendam kawasan tersebut.

Tidak sampai 30 menit Kompas.com berada di lokasi, air yang tadinya masih setinggi 10 sentimeter langsung berubah menjadi sedalam 50 sentimeter.

"Ini baru naik tadi jam 4an, arusnya deras banget, langsuny se-betis begini. Tapi ini kayaknya tidak akan terlalu tinggi, parahan kemarin awal tahun sama awal februari sampai harus mengungsi," ujar Andi, warga Kampung Melayu.

Ribuan warga mengungsi

Hingga malam hari, air semakin tinggi hingga mencapai satu meter lebih. Hal itu tentunya memaksa warga untuk mengungsi dari rumah.

Banjir yang merendam wilayah RW 07, Kelurahan Bidara Cina misalnya. Sebanyak sekitar 200 KK atau 1.000-an jiwa mengungsi dari rumah.

Mereka mengungsi di Kantor Kelurahan Bidara Cina dan Gelanggang Remaja Otista.

"Di RW 07 ini ada 18 RT, 12 RT-nya itu kebanjiran. Jadi cuma enam RT yang benar-benar enggak kebanjiran, karena wilayahnya tinggi," kata Ketua RW 07, Mamat Sahroni di lokasi, Kamis.

Lalu, di Kelurahan Kampung Melayu, tercatat warga di empat RW, yakni RW 04, 05, 07, dan 08 harus mengungsi karena ketinggian air mencapai satu meter lebih.

Total 141 KK atau 487 jiwa yang mengungsi dari keempat RW tersebut.

"Pengungsi dari empat RW, RW 04, 05, 07, dan 08. Posko ada empat, di Aula Kantor Kelurahan, SMPN 26, Pos RW 07, dan Masjid Jami Ittihadul Ikhwan," kata salah satu pegawai Kelurahan Kampung Melayu di lokasi, Kamis.

Terkait bantuan logistik, Camat Jatinegara Endang Sofyan pun memastikan bantuan logistik untuk warga korban banjir aman tercukupi dan tersedia di tiap posko pengungsian.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/21/09335301/luapan-kali-ciliwung-sebabkan-13-rw-di-jakarta-timur-kebanjiran-hingga

Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke