Di Kelurahan Cakung Timur, banjir dirasakan warga Kampung Tambun Rengas dan Kandang Sapi yang tinggal di dekat Waduk JGC.
Seorang warga Kampung Tambun Rengas, Amsori (56), mengatakan, sebelum perumahan JGC dibangun, mereka nyaris tak pernah merasakan banjir.
"Boleh tanya warga lainnya, saya sudah di tinggal sini dari tahun 1993, tapi baru kali ini banjir masuk rumah. Sebelumnya enggak pernah," kata Amsori di Cakung, Jakarta Timur, Selasa, seperti dikutip Tribun Jakarta.
Menurut dia, keberadaan Waduk JGC tak masalah bila terdapat saluran muara yang mengalir Kanal Banjir Timur (KBT).
Namun, sejak pembangunan Waduk JGC rampung lalu diserahterimakan ke Pemprov DKI, sodetan tak kunjung digarap.
"Akhirnya pas hujan enggak ketampung di waduk, rembes ke rumah warga. Air masuk lewat sela tembok beton, yang jadi pembatas rumah sama waduk," ujarnya.
Sementara Rifai (37), warga Kandang Sapi, menuturkan, pembangunan perumahan JGC juga berdampak pada berkurangnya daerah resapan air.
Pasalnya, kawasan sekitar JGC dulunya merupakan daerah resapan air yang merupakan rawa, tetapi kini jadi kawasan elite.
"Dulu itu kan rawa, daerah resapan airnya di situ. Tapi sejak berkurang, yang air larinya ke sini (rumah warga). Semenjak ada itu, jadi sering banjir," tutur Rifai.
Sebelumnya, sekelompok massa mendatangi AEON Mall JGC pada Selasa.
Kapolsek Cakung Kompol Pandji Santoso mengatakan, massa menggeruduk AEON Mall untuk meminta penjelasan pihak pengembang terkait banjir yang menggenangi wilayah sekitar mal itu.
Mereka menuding pihak pengembang AEON Mall sebagai penyebab banjir di permukiman warga.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan, awalnya pada pukul 09.30 WIB, sebanyak 200 warga yang terdampak banjir mendatangi AEON Mall untuk menemui pihak manajemen mal.
Saat itu, sebanyak 100 personel polisi telah bersiaga di AEON Mall JGC.
Warga menuduh keberadaan pusat perbelanjaan itu yang menyebabkan bencana banjir di permukiman warga.
Selanjutnya, pukul 10.00 WIB, salah satu perwakilan AEON Mall bersedia menemui warga. Pihak manajemen menjelaskan bahwa waduk dan saluran irigasi merupakan tanggung jawab Dinas Sumber Daya Air.
Sementara itu, bencana banjir di permukiman warga disebabkan curah hujan tinggi yang mengguyur Jakarta.
"Perwakilan warga mengatakan bahwa semua itu belum diserahkan ke pemda dan itu masih milik Perum JGC. Warga juga meminta tindakan nyata dari pihak Perum untuk menghentikan pembuangan air yang masih mengalir ke perumahan warga," ungkap Yusri.
Yusri mengungkapkan, polisi memfasilitasi mediasi antara warga dan pihak manajemen. Proses mediasi pun berjalan aman dan kondusif.
Namun, saat bersamaan, sebanyak 100 warga menyerang dan merusak fasilitas AEON Mall.
Polisi kemudian menangkap sejumlah orang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Demo JGC Karena Banjir Jakarta, Warga Cakung Timur: Dulunya Enggak Kebanjiran."
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/26/06341061/aeon-mall-jakarta-garden-city-didemo-massa-warga-cakung-dulu-enggak