Dari pantauan Kompas.com di lokasi, Kamis, banguna yang roboh adalah tembok pembatas lahan Universitas Borobudur di Jalan Haji Nurul Iman. Tembok sepanjang 50 meter dan tinggi 1,5 meter itu ambruk dan menimpa badan jalan. Kini tembok itu tengah dalam perbaikan.
Bangunan lain yang roboh yakni tembok rumah milik Susanto di RT 02. Tembok berukuran sekitar 2x2 itu juga jebol akibat terjangan banjir. Rumah tersebut berada dekat dengan Kali Sunter, hanya sekitar lima meter dari bibir kali.
"Itu tembok kamar yang jebol. Kejadian sekitar pukul 3 sore hari Selasa itu sedang tinggi-tingginya banjirnya," kata Susanto di lokasi, Kamis.
Susanto yang saat itu sedang berada di lantai dua rumahnya terkejut dengan suara keras dari kamar di lantai 1 rumahnya.
"Ya suara geruduk begitu saja. Saya cek ke bawah, jebol temboknya. Air masuk semua. Tadi sih sudah didata sama kelurahan," ujar Susanto.
Banguna ketiga yang roboh adaah bangunan milik Muji warga RT 01. Bangunan itu berupa satu ruangan di samping rumahnya. Kini bangunan tersebut telah rata dengan tanah akibat kerasnya terjangan air.
"Pak Muji (kini) lagi di (Universitas) Borobudur (mengungsi). Itu roboh, hilang ke bawa hanyut. Ruangan begitu saja sih di samping rumahnya. Itu pas banjir kemarin, pas arus lagi deras," kata Marsin, warga RT 01.
Banjir merendam sejumlah kawasan di Keluraham Cipinang Melayu, Jakarta Timur dengan ketinggian air mencapai 3 meter pada Selasa lalu. Warga pun mengungsi ke sejumlah posko yang disediakan pemerintah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/27/13574951/tiga-bangunan-di-cipinang-melayu-roboh-diterjang-banjir