Pemukiman padat yang berada disamping Kali Cakung ini terendam dengan ketinggian yang sama dengan banjir awal tahun 2020, yaitu 1 sampai 1,5 meter ketika itu.
Di antara aktivitas warga yang sudah mulai normal pada hari ketiga setelah banjir, ada Rohimah yang tampak mulai mencuci baju-baju kotornya bekas terendam banji.
Rohimah tampak mencuci bersama warganya.
Kepada Kompas.com, dia pun bercerita suka dukanya selama banjir yang telah merendam rumahnya lima kali di awal tahun 2020 ini.
"Anak saya kan sisa satu nih yang masih sekolah, masih kelas 4 SD jadi banyak liburnya. Anak saya seneng sih kalau banjir jadi mainan, cuma kan mending sekolah ya sebenarnya daripada main di banjiran," ujar Rohimah saat dijumpai Kamis (27/2/2020).
Rohimah tidak bisa melarang anaknya karena memang tak ada aktivitas lain yang bisa dilakukan anak-anak saat dilanda banjir.
"Dia kalau lagi main di banjiran tetap saya liatin. Ya habis bagaimana namanya anak-anak susah dilarang," ujar Rohimah sambil tertawa.
Namun di balik "kesenangan" sang anak saat banjir datang, Rohimah mengaku kondisi mereka jadi serba sulit karena banjir.
Banyak ongkos yang harus dikeluarkan untuk mengganti barang-barang yang rusak.
Salah satunya baju seragam.
"Baju sekolah anak saya kemarin Selasa kerendem. Soalnya baju ditaruh di lantai. Yah ya sudah pas banjir masuk, enggak ketolong," ujar Rohimah.
Rohimah menuturkan hanya satu seragam yang berhasil diselamatkan. Sehingga ketika hari ini anaknya mulai bersekolah, maka baju itu langsung dicuci dan dikeringkan untuk dipakai esok hari.
"Jadi tadi pas hari ini udah masuk sekolah lagi, dikeringin seadanya," ujar Rohimah.
Sementara itu, tak jauh dari lokasi rumah Rohimah, terdapat sebuah sekolah yakni MTs Nur-Attaqwa yang juga terendam banjir pada Selasa.
Sekolah ini beridiri persis di samping Kali Ciliwung.
Rafael dan Rizky siswa kelas 6 di sekolah itu mengaku terpaksa tak bersekolah meski rumahnya tak terendam banjir.
"Aku enggak tinggal di sini. Rumah aku enggak banjir tapi ikut libur karena sekolah (MTs Nur-Attaqwa) kan dipakai buat ngungsi juga," ujar Rafael.
"Sama, rumah aku juga enggak banjir tapi jadinya enggak masuk sekolah kemarin 3 hari," ujar Rizky.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/27/17205541/cerita-warga-korban-banjir-di-kelapa-gading-bersekolah-dengan-seragam