Kedua warga itu kemungkinan tertular dari warga Jepang yang berinteraksi dengan mereka pada 14 Februari 2020 lalu. Saat ini, kedua pasien yang berstatus ibu dam putrinya tengah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, DKI Jakarta.
Upaya mitigasi masih terus digodok oleh Pemkot Depok. Namun, untuk sementara, Pemkot Depok mengaku sudah memiliki beberapa langkah antisipasi.
1. Hotline
Pemerintah Kota Depok turut menyiapkan hotline khusus untuk mengantisipasi penyebaran virus corona dan melaporkan dugaan-dugaan paparan virus Wuhan itu di Kota Belimbing.
"Kita buat menggunakan call center 112 yang ada di kota Depok jadi untuk hotline covid-19 melalui call center," ujar Hardiono, Sekretaris Daerah Kota Depok, Senin.
2. Tim khusus
Wali Kota Depok Mohammad Idris berujar, jajarannya kini tengah menggodok rencana pembentukan tim khusus pemantau, pengawasan, dan penanganan virus corona di Depok.
Tim ini berperan untuk menindaklanjuti laporan warga serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terlibat lain di tingkat provinsi dan nasional.
"Akan segera kami buatkan timnya. Nanti ada contact person-nya sebagaimana kami buat tim khusus bencana," ujar Idris di Balai Kota Depok, Senin.
3. Datangkan ahli dari Litbangkes
Sekretaris Daerah Kota Depok, Hardiono mengungkapkan bahwa Pemkot Depok akan menghadirkan tenaga-tenaga ahli kesehatan dari Litbangkes Kementerian Kesehatan dan RSPI Sulianti Saroso.
Ahli-ahli itu bakal dikerahkan buat memeriksa spesimen pasien yang diduga terinfeksi virus corona.
"Kami tidak punya tenaga ahlinya. Jadi nanti akan datang (tenaga ahli) Litbangkes atau RS Sulianti Saroso. Jika sudah gejala, penanganan di rumah sakit dengan mempersiapkan rujukan. Pemeriksaan spesimen oleh petugas RSPI atau Litbangkes," jelas Hardiono kpada wartawan, Senin.
4. Siapkan ruang isolasi di RSUD Depok
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok menyiapkan ruangan-ruangan isolasi guna mengantisipasi kemungkinan adanya pasien terindikasi terpapar virus corona.
Direktur RSUD Kota Depok, Devy Maryori menyebutkan, ruangan yang belum pernah terpakai tersebut kini mendadak difungsikan menyusul dikonfirmasinya 2 orang warga Depok positif corona pada hari ini.
"Kami mempersiapkan ruang isolasi yang khusus. Kami akan menempatkan di ruangan satu lantai yang tidak bercampur dengan pasien lainnya," ujar Devy Maryori kepada wartawan, Senin.
"Ada ruangan yang kosong, sampai saat ini belum ditempati sama sekali. Itu yang mau ditempati. Ada 30 tempat tidur," ia menambahkan.
5. Pemkot terapkan prosedur Kemenkes
Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta warganya tetap tenang. Ketimbang paranoia, warga diminta menjaga imunitas tubuh sekaligus rajin mempraktikkan gaya hidup bersih dan sehat.
"Tetap tenang, berdoa. Ketika ada tetangga, keluarga kita yang flu, ingatkan supaya mereka pakai masker," ujar Idris.
"Memang penyakit ini virus. Virus akan menyebar ke tubuh yang lemah. Bagi yg belum terkena, imun tubuh harus kita jaga. Cuci tangan pakai sabun sesuai dengan benar," ia menambahkan.
Di samping itu, Pemkot Depok menjamin bahwa segala prosedur mitigasi penyebaran virus corona akan mengacu pada standar Kementerian Kesehatan RI.
Pemkot Depok juga akan terus memantau orang-orang yang kemungkinan telanjur berinteraksi dengan dua pasien corona itu sebelum keduanya diisolasi.
"Kami gunakan standar kesiapsiagaan Kementerian Kesehatan. Pasien yang tidak ada gejala maka pemantauan oleh Puskesmas, setiap Puskesmas harus memantau kecurigaan terhadap pasien yang tanpa gejala," Hardiono menjelaskan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/03/06423541/ragam-persiapan-pemerintah-kota-depok-antisipasi-virus-corona