Menanggapi itu, Wali Kota Bekasi Mohammad Effendi mengatakan, saat ini pihaknya tengah menelusuri informasi tersebut.
“Masih suspect, kita liat dulu masih dalam pemantauan,” ujar Effendi alias Pepen di Stadion Patriot Bekasi, Selasa (3/3/2020).
Pepen mengatakan, saat ini Pemkot Bekasi tengah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar terkait pemeriksaan pasien suspect virus corona asal Bekasi itu.
Jika nanti pasien suspect asal Bekasi itu dinyatakan positif virus corona, Pemkot bekerja sama dengan Pemprov Jabar untuk merujuk pasien tersebut.
“Sedang proses komunikasi dengan Jawa Barat, kalau dinyatakan iya (positif), kita akan tindaklanjuti ke rumah sakit rujukan,” ucap Pepen.
Meski demikian, ia meminta warga Bekasi untuk tenang. Ia memastikan belum ada di Bekasi yang positif virus corona.
“Insya Allah tidak ada (virus corona di Bekasi), masyarakat tidak perlu khawatir, kita hidup bersih kita berupaya untuk makan cukup dan jaga kesehatan ,” tutur dia.
Adapun Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mendatangi Rumah Sakit Dr. Hafiz (RSDH) Cianjur guna mengecek informasi adanya seorang pasien suspect virus Corona.
Tiba di lobi, Herman bergegas menuju ke dalam ruangan diantar seorang petugas rumah sakit.
Sejam berselang, didampingi tim dokter dan pejabat dari Dinas Kesehatan Cianjur, Herman memberikan pernyataan resmi kepada wartawan.
Disebutkan, pasien suspect virus corona berjenis kelamin laki-laki, usia 50 tahun. Pekerjaan karyawan BUMN.
“Pasien ini sebenarnya bukan warga Cianjur. Namun, sedang tetirah di rumah saudaranya. Beliau berasal dari Bekasi,” kata Herman dihadapan wartawan di lobi rumah sakit, Senin (2/3/2020) malam.
Sebelumnya, dua warga Depok, ibu (64) dan anak (31), positif terkena virus Corona. Keduanya kini dirawat di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Pusat.
Awalnya, sang anak tertular setelah berinteraksi dengan warga negara Jepang.
Belakangan, WN Jepang tersebut dipastikan positif Corona setelah dirawat di Malaysia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/03/11012681/ada-warga-bekasi-suspect-corona-wali-kota-minta-masyarakat-tak-khawatir