Salin Artikel

Pemkot Tangsel Siaga Virus Corona, Buat Ruang Isolasi Transit hingga Jemput Pasien

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan turut mengantisipasi pencegahan virus corona di Indonesia.

Setidaknya, ada dua orang WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19. Keduanya merupakan satu keluarga asal Depok, Jawa Barat.

Kemunculan virus corona di Depok membuat Pemkot Tangerang Selatan siaga pencegahan, karena lokasinya yang bertetangga.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyebarkan standar operasional prosedur (SOP) dalam mengetahui adanya masyarakat Tangsel yang terindikasi virus corona.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan, SOP yang dibuat oleh Dinkes telah disosialisasikan ke Puskesmas hingga masyarakat.

"Dinkes akan menerbitkan satu SOP langkah- langkah apabila terjadi atau teridentifikasi. Dinkes sudah rapat koordinasi dengan seluruh jajaran puskesmas yang kemudian juga sosialisasi ke masyarakat," kata Benyamin saat dihubungi pada Senin (2/3/2020).

Salah satu dari empat poni SOP yang dibuat yakni Puskesmas agar berkoordinasi dengan Dinkes melalui telepon 119 yang kemudian berkoordinasi dengan rumah sakit terdekat yang memiliki ruang isolasi sementara.

Benyamin meminta masyarakat yang mengalami sakit dengan gejala menyerupai virus corona untuk segera datang ke Puskesmas atau rumah sakit.

"Kalau ada yang merasa sakit langsung ke Puskesmas, karena kita sedang berkoordinasi dengan dokter ahli di Tangsel gejala dari hari ke hari apa saja dari mulai meriang dan seterusnya," ucapnya.

Sediakan ruang isolasi transit

Mengantisipasi penularan virus corona, Pemkot Tangsel melakukan penyediaan ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

"Kita menyiapkan ruang isolasi transit sementara di RSU Tangerang Selatan," kata Benyamin.

Menurut Benyamin, penyediaan ruang isolasi tersebut hanya bersifat sementara jika ada warga terkonfirmasi corona sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang yang menjadi lokasi rujukan.

"Jadi untuk beberapa jam sebelum aja. Kemudian dirujuk ke RSU Tangerang sesuai penunjukan menteri kesehatan bahwa RSU Tangerang menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan corona," ucapnya.

Pakaian medis khusus

Selain itu, Benyamin meminta tim medis yang menangani pasien terindikasi corona untuk menggunakan pakaian khusus jika dikhawatirkan ada yang terkonfirmasi covid-19.

"Jadi di luar itu, kami hanya sifatnya ruang isolasi sementara atau ruang isolasi transit dan nanti petugas penanganannya di RSU Tangsel menggunakan pakaian khusus yang tertutup," katanya.

Menurut Benyamin, berdasarkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan sejauh ini belum ada warga Tangsel yang teridentikasi tertular virus corona.

"Tadi saya koordinasi dengan Kadinkes kalau di Tangerang Selatan belum ada laporan yang teridentifikasi corona," ucapnya.

Mendata TKA

Pemkot Tangsel, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Kesehatan bakal mendata tenaga kerja asing (TKA) guna mencegah penyebaran virus corona yang telah mewabah di Indonesia.

Pendataan itu bakal dilakukan di apartemen dan kantor yang mempekerjakan tanaga asing di wilayah Tangerang Selatan.

"Ya segala rupa kami akan lalukan kalau memang langkah (pendataan TKA) itu diperlukan," ucap Benyamin.

Selain melakukan pendataan, Pemkot Tangsel akan melibatkan organiasai perangkat daerah (OPD) terkait, salah satunya Dinas Kesehatan.

Nantinya, Pemkot Tangsel juga akan mencatat riwayat perjalan para TKA dalam satu bulan terakhir guna mengetahui potensi penularan virus corona.

"Selain TKA kita periksa kesehatannya aja, riwayat perjalanannya selama sebulan terkahir misalnya. Banyak OPD yang bakal kami undang itu," katanya.

Fasilitas penjemputan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan berencana memfasilitasi warganya jika ada yang terindikasi virus corona dengan melakukan penjemputan.

Penjemputan tersebut dilakukan setelah orang tersebut telah mengarah dalam gejala infeksi Covid-19 tersebut.

"Iya tidak menutup kemungkinan fasilitas itu juga akan kami lakukan. Atau nanti dari rumah ke rumah sakit atau apa nantilah," ujar Kepala Dinkes Tangsel Deden Deni saat ditemui di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (3/3/2020).

Namun, Deden belum dapat memastikan untuk wacana tersebut akan direalisasikan karena kendaraannya yang harus menggunakan ambulans khusus.

"Iya untuk itu kan harus menggunakan ambulans khusus. Enggak bisa digabungkan atau dengan ambulans yang saat ini ada," ucapnya.

Namun, Deden mengimbau kepada masyarakat, khususnya wilayah Tangerang Selatan untuk tidak gelisah dalam menghadapi kabar virus corona yang telah mewabah di Indonesia.

"Kadang gini juga, ketika info ini menyebar, karena memang juga (masyarakat) tidak paham, misal ada yang pulang dari luar negeri, ketika dia sakit, mereka berasumsi kalau itu sakitnya corona. Jadi nih ada semacam paranoid," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/04/08213861/pemkot-tangsel-siaga-virus-corona-buat-ruang-isolasi-transit-hingga

Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke