Salin Artikel

Periksa 119 Orang Sehat yang Khawatir Corona, RS Persahabatan: Jangan Panik Dulu!

Hal tersebut membuat warga yang panik itu berbondong-bondong memeriksakan diri ke rumah sakit dan bahkan, meminta surat keterangan sehat.

"Saya lihat sekarang masyarakat mulai khawatir, terutama kantor-kantor. Kalau ada karyawan pulang dari berpergian diminta surat sehat. Sehingga ini yang membuat mereka bingung dan datang ke kami," ujar dr. Rita dalam jumpa pers di RS Persahabatan, Rabu (4/3/2020).

Dia menyebutkan berdasarkan data 3-4 Maret, RS Persahabatan menangani 119 orang sehat yang hanya datang untuk memeriksa kesehatannya.

"Jadi sebetulnya masyarakat tidak usah panik, khawatir dulu. Kalau tidak ada gejala, jangan panik," ujar dr. Rita. 

Dia memberikan gambaran keluhan para orang sehat tersebut saat "berobat" ke rumah sakit. Mereka mengaku baru pulang dari perjalanan luar negeri.

Ada pula yang mengaku habis berinteraksi dengan warga negara Jepang ataupun Korea. Padahal, dua indikasi itu bukan berarti dia menjadi terpapar virus corona. Apalagi, lanjut dr. Rita, jika dua warga negara asing yang ditemui dalam kondisi sehat.

"Sebetulnya enggak usah takut, karena yang ditemui kan orang sehat," papar dr. Rita.

"Namun, kalau ada gejala, silakan hubungi faskes," ucap dr. Rita.

Dia menjelaskan warga patut waspada manakala mengetahui dirinya berinteraksi langsung dengan pasien yang ternyata dinyatakan positif virus corona. 

Selain itu, warga yang baru pulang dari negara terjangkit juga patut waspada. Dia mengingatkan dari 80 negara yang memiliki pasien positif corona, saat ini baru 19 negara yang dinyatakan sebagai negara terjangkit.


"Yang terpenting saat ini adalah kembali lagi pada pola hidup sehat. Mencuci tangan, makan-makanan yang sehat agar imunitas tubuh kita terjaga," ujar dr. Rita.

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan menerima total 31 pasien dalam pemantauan dan pengawasan usai dua warga Indonesia positif tertular Corona (covid-19).

"Sampai sekarang pasien dalam pemantauan sebanyak 21 orang, sepuluh pasien dalam pengawasan. Kami masih tunggu hasil dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI," ujar Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogaya dalam konferensi pers di Gedung Seruni lantai tiga RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (4/3/2020), seperti dikutip Antara.

Rita menjelaskan, pasien dalam pengawasan berkreteria sesuai gejalanya, seperti demam, batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan atau dari hasil observasi ada saluran nafas bawah yang terganggu serta terjadi kontak erat dengan penderita positif atau dari yang terjangkit.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/04/15465911/periksa-119-orang-sehat-yang-khawatir-corona-rs-persahabatan-jangan-panik

Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke