JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) kasus virus Corona yang ditangani RSUP Persahabatan, terus bertambah.
Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan, hingga Sabtu (7/3/2020) siang, pihaknya menangani 37 ODP dan 17 PDP.
"Yang 17 yang kita rawat di ruang isolasi yang bertekanan negatif. Jadi ruang isolasi dengan tekanan negatif itu kita perlukan untuk kasus-kasus infeksi," kata Erlina di RSUP Persahabatan, Sabtu, sebagaimana dikutip dari Tribun Jakarta.
Sebanyak 17 PDP tersebut dirawat di ruang isolasi Pinere yang dirancang khusus sesuai standar World Health Organizations (WHO).
Penetapan status PDP dan ODP pun mengacu pada rujukan WHO yang berlaku secara internasional dalam kasus Corona.
"Walaupun ada riwayat bepergian ke luar negeri, dalam 14 hari pertama, kita pilih lagi. Kita pilah lagi nih luar negerinya mana? Apakah termasuk negara yang terjangkit," ujarnya.
Erlina menuturkan, penetapan status PDP dan ODP dilakukan setelah tim dokter melihat dari hasil rontgen paru pasien.
Bila dari hasil rontgen tidak ditemukan infeksi maka pasien ditetapkan ODP dan diperbolehkan pulang.
Berbeda dengan PDP yang harus dirawat.
"Dengan foto toraks atau rontgen dada, bila terdapat peradangan di paru, baik itu ringan atau berat ini masuk kriteria orang pasien dalam pengawasan dan ini kita rawat," tuturnya.
Sebagai informasi, saat jumpa pers pada Kamis (5/8/2020) RSUP Persahabatan menyatakan menangani 31 ODP dan 10 PDP kasus Corona.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "Jumlah PDP Corona di RSUP Persahabatan Bertambah Jadi 17 Orang".
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/07/18323361/pasien-dalam-pengawasan-terkait-corona-di-rsup-persahabatan-bertambah