Untuk mengantisipasi agar tak semakin terperosok, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan akan mengembangkan sektor non penerbangan atau Non Aero.
Sektor non penerbangan atau non aero itu seperti land banking, rental space, tenant retail, hingga food and bavarage.
"Kita berupaya menambah revenue streams (sumber pendapatan) non aero kita," kata dia saat ditemui Kompas.com di Gedung 600 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (11/3/2020).
Saat ini sumber pendapatan utama Angkasa Pura II dari sektor utama tidak bertumbuh sama sekali yakni di angka nol persen.
Pendapatan dari sektor penerbangan sendiri, lanjut Awaluddin, dari Januari-Februari 2019 berada di angka Rp 903,6 miliar.
Sedangkan pada Januari-Februari 2020 pendapat Angkasa Pura II dari sektor aero hanya naik sedikit di angka Rp 905,7 miliar.
"Enggak sampai 1 persen," kata dia.
Sedangkan untuk sektor non aero, Awaluddin mengatakan pertumbuhan Januari-Februari dari tahun lalu cukup meyakinkan.
Pada Januari-Februari 2019 lalu sumber pendapatan Angkasa Pura II dari sektor Non Aero sebesar Rp 574,6 miliar.
Sedangkan tahun 2020 dengan periode yang sama Angkasa Pura II mendapatkan pendapatan dari Rp 936,6 miliar.
"Untuk non aero tumbuh sebesar 63 persen," kata dia.
Pertumbuhan yang meyakinkan dari sektor non aero tersebut mendongkrak jauh sebanyak 25 persen pendapatan Angkasa Pura II dari keseluruhan sektor.
Pada periode Januari-Februari Angkasa Pura II berhasil mengumpulkan revenue streams sebesar Rp 1,842 triliun yang jauh di atas tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,478 triliun.
Itulah sebabnya, lanjut Awaluddin, salah satu antisipasi dampak panjang dari virus Corona dengan memperkuat sektor non aero.
"Misalnya land banking, rental space, tenant retail F&B dan resto dan lain sebagainya termasuk bisnis organik kita," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/11/20375141/pendapatan-sektor-penerbangan-lesu-imbas-corona-ap-ii-garap-bisnis-non