Tiga daerah Kota Bekasi itu adalah Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan Rawalumbu, dan Kecamatan Pondok Gede.
Hal itu dilihatnya berdasarkan catatan tahun 2020 ini, kasus DBD tertinggi di Kota Bekasi berada di tiga daerah itu.
“Iya berdasarkan laporannya saat ini tiga kecamatan itu yang tertinggi (DBD),” ucap Dezi saat dikonfirmasi, Kamis (12/3/2020).
Dezi mengatakan, tiga daerah itu dinyatakan paling rawan DBD lantaran kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku bersih terhadap lingkungannya.
Lalu, banyaknya saluran-saluran dan penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik juga menjadi tempat sarang nyamuk berkumpul.
“Sebab nantinya barang bekas malah jadi tampungan air yang kotor dan menyebabkan jentik nyamuk di kawasan itu,” kata Dezi.
Oleh karena itu, pihaknya Dinkes gencar menyosialisasikan ke beberapa pihak terkait antisipasi penyakit ini.
Salah satunya, dengan membentuk jumantik (juru pemantau jentik) di setiap kelurahan di Bekasi.
"Kita ada Jumantik, Pokjanal DBD masing-masing kelurahan dan ada kader jumantik di masing-masing rumah," kata Tanti.
Selain itu, Dinkes juga berkoordinasi dengan Pukesmas agar wilayahnya gencar melakukan gotong royong membersihkan lingkungannya masing-masing.
Ia juga mengimbau agar masyarakat rutin menjaga lingkungan dengan melakukan 4M. 4M adalah menutup, menguras, mengurus, dan memantau.
"Maka dari itu masyarakat harus menjaga lingkungan dengan cara 4M. Itu yang harus di lakukan kita semua. Kalau masyarakat ingin sehat, maka harus berperilaku yang sehat," tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/12/08174321/tiga-kecamatan-di-bekasi-disebut-paling-rawan-dbd