JAKARTA, KOMPAS.com - Kasudin Pertamanan dan Kehutanan Kota Jakarta Selatan Winarto memerintahkan enam petugas penggali kubur yang bertugas di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, untuk tetap berada di rumah selama 14 hari.
Winarto juga memerintahkan keenam petugas itu untuk tidak keluar rumah sebagai antisipasi.
"Ya dia berada di rumah, enggak boleh keluar rumah, arahan kami seperti itu," ucap Winarto saat dihubungi di Jakarta, Senin (16/3/2020).
"Jadi perintah saya kemarin itu sebenarnya bukan isolasi, tapi diistirahatkan di rumah, sudah di rumah saja dulu, enggak usah masuk kerja dulu, takut terjadi apa-apa. Antisipasi saja penyakit menular," imbuhnya.
Keenam petugas penggali kubur itu diistirahatkan selama 14 hari usai menjalani pemeriksaan di puskesmas guna mengantisipasi terjangkit Covid-19 akibat virus corona (SARS-CoV-2). Mereka juga diminta rutin melakukan cek kesehatan.
"Paling tidak 3-4 hari saja, itu sudah jelas arahan kami seperti apa," kata Winarto.
Pemeriksaan dilakukan lantaran keenam petugas tersebut ikut membantu proses pemakaman jenazah pasien positif Covid-19 pada Jumat (13/3/2020).
Walau demikian, Winarto memastikan bahwa berdasarkan hasil tes kesehatan, keenam petugas tersebut negatif paparan virus corona.
"Periksa suhu tubuh di Puskesmas seperti itu kan baik ya. Itu yang bisa kami lakukan karena kita bukan bicara corona, saya antisipasi di situ ada penyakit menular," kata dia.
"Saya kemarin perintah saya sebenarnya bukan diisolasi, tapi 'sudah istirahat dirumah, enggak usah kerja dulu, nanti takut terjadi apa-apa'," terang dia
Dia pun menegaskan bahwa keenam petugas penggali kubur itu negatif, bukan positif Covid-19 seperti informasi yang beredar di beberapa grup WhatsApp.
"Hoaks itu kalau saya katakan, belum ada data," ucap dia
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/16/18021961/enam-petugas-gali-kubur-tidak-boleh-keluar-rumah-usai-makamkan-jenazah