JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta (Perseroda) mengklaim adanya penurunan jumlah penumpang setelah pemberlakuan kebijakan pembatasan kegiatan di luar rumah akibat mewabahnya virus corona.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, penurunan jumlah penumpang diperkirakan mencapai 69 persen dibandingkan rata-rata penumpang harian sebelum mewabahnya virus corona.
"Jumlah penumpang pada saat weekdays mencapai 100.000 orang. Jika dibandingkan kemarin (17/3/2020), jumlah penumpang hanya sekitar 31.000 orang," kata Kamaludin dalam keterangan tertulis, Rabu (18/3/2020).
Kamaludin memperkirakan, jumlah penumpang akan terus menurun karena sejumlah perusahaan telah menerapkan sistem work from home atau kerja dari rumah.
Menurut Kamaludin, PT MRT Jakarta telah menerapkan langkah preventif penyebaran virus corona di stasiun dan kereta, di antaranya penerapan social distancing dan pemeriksaan suhu tubuh calon penumpang.
"Beberapa hari ke depan, diperkirakan jumlah penumpang akan semakin menurun seiring dengan semakin banyaknya kantor-kantor yang menerapkan work from home," ungkap Kamaludin.
"Kami berharap masyarakat dapat menggunakan transportasi publik, terutama MRT Jakarta hanya jika ada kebutuhan yang mendesak," lanjut dia.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengimbau warga untuk membatasi aktivitas di luar rumah di tengah pandemi Covid-19.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan, hingga hari ini terdapat 11 kasus pasien positif virus corona atau covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.
Sementara itu, ada penambahan jumlah kasus positif virus corona secara signifikan sejak kemarin hingga Rabu. Menurut Yurianto, hingga saat ini ada 227 kasus Covid-19 di Indonesia.
"Ada tambahan 55 kasus, sehingga total sampai sekarang, dihitung sampai kami melaporkan pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 12.00 ada 227 kasus," tutur Yuri.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/18/17423191/penumpang-mrt-jakarta-turun-hingga-69-persen-setelah-ada-pembatasan