Salin Artikel

Terawan Didesak Kerahkan Dokter Muda Ikut Tangani Covid-19

"Mereka (akan dipersiapkan) menjadi relawan, garda cadangan, apabila dokter-dokter kewalahan," jelas Dekan FK UI Adi Fahrial Syam kepada Kompas.com, Rabu (18/3/2020).

"Paling tidak kami menyiapkan 200-300 relawan yang akan membantu pelayanan kesehatan dengan melihat ekskalasi jumlah kasus yang ada di Jakarta," jelas dia.

Ari menyebutkan, dokter-dokter muda ini nantinya akan diperbantukan untuk menangani kasus Covid-19 dengan skala ringan.

Pengamat sosial, Imam Prasodjo menilai langkah ini bagus, namun akan lebih berhasil seandainya kebijakan ini bisa diterapkan sebagai substitusi program ko-asisten (ko-as) yang tengah dijalani para dokter muda itu.

Untuk itu, diperlukan diskresi dan payung hukum yang jelas dari Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto.

Terawan didesak cepat mengambil langkah tersebut bagi agar para dokter muda bisa segera dikerahkan ke lapangan.

"Mereka tidak bisa bekerja struktural tanpa diikat status 'magang' seperti ko-as. Kalau hanya modal relawan, ya elah, siapa yang mau berjibaku tiap hari di medan perang begini?" ungkap Imam kepada Kompas.com, Kamis (19/3/2020).

"Kalau menangani Covid-19 diangkat sebagai 'magang', mereka tentu akan lebih semangat karena tak harus mengikuti 1 tahun lagi magang di rumah sakit untuk ko-as. Atau, katakanlah menangani Covid-19 6 bulan, nanti sisanya tinggal 6 bulan lagi magang di rumah sakit," imbuh dia.

Dengan jumlah di atas 25 ribu orang, dokter-dokter muda lulusan 2018 dan 2019 Imam anggap sanggup melengkapi kebutuhan tenaga medis di tengah pandemi Covid-19.

Malah, sejalan dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo untuk menggelar lebih banyak rapid test Covid-19, dokter-dokter muda ini menurut Imam layak dijadikan garda terdepan rapid test dengan pelatihan dan diskresi Menkes.

Keputusan akhir ada di tangan Terawan yang selama ini dianggap kurang responsif. Ia didesak cepat tanggap terhadap situasi yang butuh penanganan cepat, termasuk soal pemberian diskresi praktik lapangan bagi dokter muda di tengah pandemi Covid-19.

"Selama ini 'bottleneck' di Menkes. Giliran ada negara lain yang mau bantu, bantuan ditahan bea cukai karena terbelit perizinan Kemenkes," kata Imam.

"Diskresi ini semua ada di tangan Menkes. Harusnya itu kreativitas Menkes," ia menegaskan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/19/17512771/terawan-didesak-kerahkan-dokter-muda-ikut-tangani-covid-19

Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke