Salin Artikel

Cegah "Panic Buying", Pusat Perbelanjaan di Jakarta Batasi Belanja Konsumen

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah swalayan di Jakarta membatasi pembelian produk makanan untuk konsumen dengan batas maksimal satu hingga tiga per produk.

Hal ini dilakukan untuk mencegah sikap membeli dalam jumlah banyak karena panik (panic buying) di tengah wabah virus corona.

Dikutip dari Antara, berdasarkan pantauan di salah satu swalayan di Atrium Senen, Jakarta Pusat, terpasang poster-poster yang berisikan informasi batas maksimal pembelian.

Poster berukuran kecil tapi bisa dibaca jelas ditempel di sejumlah produk makan dan kebutuhan pokok, seperti gula, minyak goreng, tepung, beras, susu dan lainnya yang berpotensi diborong oleh konsumen.

"Iya betul kami membatasi konsumen hanya boleh membeli produk maksimal dua sampai tiga produk per hari," kata salah satu pelayanan toko swalayan tersebut, Enny, Kamis (19/3/2020).

Enny menjelaskan, pembatasan itu untuk mencegah ada yang memborong barang kebutuhan dalam jumlah banyak yang menyebabkan orang lain tidak kebagian.

Apalagi, lanjut Enny, situasi saat ini banyak produk yang kosong pasokannya sehingga dikhawatirkan menyulitkan masyarakat.

"Iya kita stoknya terbatas, kalau kosong nanti masyarakat lain enggak dapat, apalagi sekarang harganya pada naik di pasaran," kata Enny.

Adapun produk yang dibatasi salah satunya gula. Konsumen hanya dibolehkan membeli satu per hari.

Sedangkan minyak goreng aneka merk dibatasi dua liter atau dua bungkus per hari.

Untuk susu kaleng juga dibatasi maksimal pembelian satu dus isi 30 kaleng atau untuk eceran maksimal tiga kaleng.

"Nanti kalau diborong semua barang bisa kosong," kata Enny.

Kekosongan terjadi untuk gula pasir kemasan, hanya tersisa empat bungkus di rak paling atas, rak kedua dan ketiga kosong.

Selain gula, minyak goreng dan beras juga paling banyak dicari, begitu pula mie instan dan tisue.

Menurut Enny, jika kedapatan konsumen membeli dengan batas yang ditentukan, pihak kasir akan memberitahukan dan mengurangi jumlah belanjaannya.

"Iya nanti di kasir dikasih tahu, enggak boleh beli dalam jumlah yang ditentukan, kita akan kurangi," kata dia.

Sementara itu, empat hari sejak pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan pembatasan sosial (social distancing), suasana di Atrium Senen tampak lebih sepi dari biasanya.

Pegawai toko banyak berdiri di depan toko menyapa konsumen yang datang, sementara di tangga berjalan hingga setiap lantai tak tampak kepadatan.

Dalam lift juga sesekali padat tapi tidak sesak.

Begitu juga di mushala yang biasanya mengantre untuk berwudhu dan shalat, bahkan untuk menyimpan sepatu dan sandal di loket penitipan tidak terjadi antrean.

"Sepi banget hari ini, mushola biasanya ramai sekarang sepi," kata salah seorang karyawan salon yang ngobrol dengan rekannya saat berjalan ke mushala.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/19/20492631/cegah-panic-buying-pusat-perbelanjaan-di-jakarta-batasi-belanja-konsumen

Terkini Lainnya

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke