Salin Artikel

Riwayat Bima Arya Sebelum Positif Covid-19, Berangkat ke Luar Negeri Saat Pemerintah Berlakukan Protokol Kesehatan

BOGOR, KOMPAS.com - Kemarin publik dibuat terkejut dengan berita yang datang dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Sang pemimpin kota itu diberitakan terkonfirmasi positif virus corona alias Covid-19.

Ya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto telah berstatus positif Covid-19. Kabar itu pun mengejutkan banyak pihak, khususnya warga Kota Hujan.

Kasus corona yang menimpa Bima Arya ini pun menambah daftar kalangan pejabat yang terpapar virus corona.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga dinyatakan positif.

Kapan Bima Arya dinyatakan positif corona?

Bima dinyatakan positif Covid-19 setelah Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat mengeluarkan hasil tes kesehatannya pada Kamis (19/3/2020) sore.

Jumat (20/3/2020) pagi, informasi itu menyebar secara masif hingga menjadi topik pembicaraan nasional.

Informasi tersebut terus berkembang hingga akhirnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengumumkan nama lain yang terkonfirmasi corona.

Jadi, apakah ada orang lain yang positif selain Bima Arya?

Ya. Ada dua orang lain yang dinyatakan positif Covid-19 di Kota Bogor selain Bima Arya, yaitu seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di bagian Hubungan Kerjasama Pemkot Bogor dan seorang pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit dan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Atas hasil itu, maka telah terkonfirmasi jumlah orang yang positif Covid-19 di Kota Bogor sebanyak tiga orang.

Bagaimana Bima Arya terpapar virus corona?

Terpaparnya orang nomor satu di Kota Bogor itu ditengarai dari kegiatan kunjungan kerjanya ke negara Turki dan Azerbaijan yang dilakukannya selama sepekan, terhitung sejak Senin (9/3/2020) hingga Minggu (15/3/2020).

Asumsi bermunculan. Ada yang menyebut Bima terpapar virus SARS-Cov-2 ketika berada di luar negeri. Ada pula yang mengira, bahwa Bima terkena saat tiba di bandara sepulangnya dari sana.

Lantas, mengapa dia harus pergi ke luar negeri sementara negara sedang gawat corona?

Menelisik ke belakang, perjalanan Bima bersama rombongan yang berjumlah empat orang itu, ke dua negara tersebut, dilakukan setelah Pemerintah Indonesia menerbitkan lima protokol utama yang berkaitan dengan Covid-19, yaitu protokol kesehatan, protokol komunikasi, protokol pengawasan perbatasan, protokol area institusi pendidikan, serta protokol area publik dan transportasi pada tanggal 6 Maret 2020.

Bahkan, pada 8 Maret 2020, pemerintah mulai memberlakukan pembatasan perjalanan terhadap sejumlah negara.

Dilansir dari sejumlah sumber, negara Azerbaijan telah mengonfirmasi kasus positif pertama Covid-19 pada 28 Februari 2020.

Sepenting itu kah Bima ke luar negeri?

Duduk perkaranya begini. Bima Arya bertolak ke Turki dan Azerbaijan untuk melakukan penjajakan kerja sama dan membuka kesempatan kepada negara itu untuk berinvestasi di Kota Bogor.

Selain Bima, pejabat lain yang ikut mendampingi dia adalah istri Bima Arya Yane Ardian, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPT-SP) Firdaus, Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Bogor Adi Novian, dan Bagian Kerja Sama Pemkot Bogor Ara Wiraswara.

Nah, berikut sejumlah kegiatan yang dilakukan Bima Arya bersama rombongan Pemkot Bogor ketika di Turki dan Azerbaijan.

1. 9 Maret

Senin (9/3/2020), Bima bersama rombongan berangkat ke Turki, negara pertama yang didatanginya dalam kunjungan kerja tersebut.

Kedatangan Bima ke Turki memenuhi undangan PPI Istanbul yang memintanya berbagi inspirasi dan motivasi. Acara itu berlangsung di Fatih Sultan Mehmet University di Istanbul.

“Pak Wali Kota memang diundang khusus teman-teman PPI untuk berdiskusi banyak hal dalam kaitan kiprah Pak Wali dalam memimpin enam tahun terakhir, termasuk memberikan inspirasi bagi mereka,” ucap Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Bogor Adi Novan.

2. 10 Maret

Masih di Turki. Di tanggal tersebut Bima dan rombongan melakukan pertemuan dengan Konsulat Jenderal RI Istanbul Imam Asari, di KJRI Istanbul.

Novian menyebut, pertemuan Bima dengan Imam Asari itu membahas peluang dan kesempatan untuk memperoleh dana hibah bagi pengembangan dunia pendidikan atau pembangunan di Kota Bogor.

“Juga akses dengan pengusaha-pengusaha Turki untuk menawarkan kesempatan investasi di Kota Bogor,” kata Adi.

3. 12 Maret

Di tanggal tersebut Bima dan yang lainnya bertolak ke Azerbaijan. Setibanya di sana, ia melakukan pertemuan dengan Dubes RI untuk Azerbaijan di KBRI Baku, Republik Azerbaijan.

Dilansir dari situs resmi Pemkot Bogor, kedatangan Bima ke Azerbaijan untuk melakukan penjajakan kerja sama dengan Azerbaijan Service and Assessment Network (ASAN) Xidmat, yang merupakan Mall Pelayanan Publik (MPP) di Kota Baku.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor Firdaus, ketika itu mengatakan, kerja sama dengan ASAN Xidmat berkaitan dengan penunjukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) yang telah memilih MPP Kota Bogor sebagai referensi dan rujukan bagi kota dan kabupaten di seluruh Indonesia yang akan menyelengarakan MPP di daerahnya masing-masing.

“Sejak diresmikan pada 26 Agustus 2019, MPP telah menjadi pusat layanan publik mendapat apresiasi sangat baik oleh warga Kota Bogor. Pada saat yang sama, MPP Kota Bogor telah menjadi rujukan bagi beberapa pemerintah daerah untuk menyelenggarakan layanan sejenisnya di daerahnya masing-masing,” ujarnya.

4. 13 Maret

Usai bertemu dengan Dubes RI untuk Azerbaijan, keesokan harinya Bima dan rombongan melakukan pertemuan dengan pimpinan ASAN Xidmat untuk membahas kerja sama di bidang Pelayanan Publik.

Firdaus mengatakan, pertemuan itu dimaksudkan agar memperoleh referensi untuk mendorong layanan publik terbaik bagi warga.

Firdaus menuturkan, berdasarkan catatan Kemenpan-RB, ASAN Xidmat adalah salah satu referensi yang terbaik dalam melihat penyelenggaraan pelayanan publik.

"Penjajakan kerja sama terkait tukar menukar informasi dan kesempatan bagi manajer atau pegawai MPP untuk mengikuti short course di ASAN Xidmat,” sebut dia.

5. 14 Maret

Bima bertemu dengan Wali Kota Lankaran untuk membicarakan kerja sama sister city dengan Kota Bogor.

Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Bogor Adi Novan menuturkan, kerja sama sister city dua kota ini diinisiasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia, KBRI di Baku, Azerbaijan.

"Kami coba melakukan penjajakan dengan berbagai pihak terkait mulai dari Pusat Fasilitasi Kerja Sama Kementerian, Direktorat Asia Tengah dan Selatan Kementerian Luar Negeri, dan pihak KBRI di Baku, utuk melakukan pemetaan potensi kerja sama,” ungkap Adi.

Adi melanjutkan, dari proses pemetaan potensi sister city itu diperoleh kesepakatan untuk kerja sama di bidang perdagangan, pariwisata, dan peningkatan pelayanan publik.

Sambung Adi, untuk mendorong implementasi sister city ini berjalan dengan baik, keterlibatan pihak swasta dan masyarakat menjadi penting.

“Oleh karena itu, kami mendorong keterlibatan proses B to B dalam bagian sister city terutama pada bidang perdagangan. Apalagi potensinya terbuka lebar,” jelas dia.

Demikian catatan perjalanan dan kegiatan Bima selama berada di dua negara tersebut.

Selanjutnya, Bima dan rombongan dijadwalkan pulang ke Bogor pada hari Senin (16/3/2020).

Setibanya di Bogor, berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, Bima dan rombongan kemudian ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan atau ODP corona.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor pun langsung menerapkan prosedur kesehatan terhadap mereka. Bima pun disarankan untuk melakukan karantina diri selama 14 hari terhitung sejak tanggal kepulangannya ke Bogor.

Selasa (17/3/2020) Bima dan rombongan yang ikut ke luar negeri melakukan tes kesehatan Covid-19 di Bogor Senior Hospital, di kawasan Tajur.

Tes kesehatan itu kemudian dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat.

Kamis (19/3/2020) sore, hasil tes kesehatan tersebut keluar. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung memberitahukan hasil tes itu dan menyatakan Bima terkonfirmasi positif Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/21/08221961/riwayat-bima-arya-sebelum-positif-covid-19-berangkat-ke-luar-negeri-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke