DEPOK, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memaksa pelaksanaan Pilkada 2020 ditunda hingga waktu yang belum dapat diputuskan.
Imbasnya, Pilkada Kota Depok juga akhirnya mesti ditunda, dari yang seharusnya digelar 23 September 2020 nanti, serentak dengan 224 kabupaten dan 36 kota lain di Indonesia.
Ketua KPU Kota Depok, Nana Shorbana mengaku pihaknya menerima keputusan tersebut, meskipun ia mengklaim jajarannya sudah siap menggelar pemungutan suara.
"Kami sebagai penyelenggara daerah sedang menunggu apakah Perppu-nya sudah keluar atau belum. Sebagaimana pimpinan pusat saja, kami akan siap, mengikuti instruksi yang diberikan pada kami," ujar Nana ketika dihubungi pada Selasa (31/3/2020).
"Kami sudah siap ya dari sisi anggaran, SDM, personel, kami sudah sangat siap. Kesiapan kami bisa dikatakan sudah 100 persen siap laksanakan, tinggal menyelenggarakan saja," tambah dia.
Nana membeberkan, berbagai proses rekrutmen panitia Pilkada Depok 2020 sudah digelar dan telah rampung.
Ia menyebut, KPU Kota Depok sudah melantik para petugas PPS dan kini bersiap menyusun daftar pemilih.
"Kami sudah berjalan sejak Oktober 2019. Kemarin saat (diputuskan) penundaan, kami sedang lantik PPS," jelas Nana.
Hingga saat ini, sudah ada tiga poros koalisi partai politik jelang Pilkada Depok 2020.
Poros petahana dimotori oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah 3 periode menempatkan usungannya sebagai penguasa Depok. Belakangan, Partai Golkar terus merapat ke poros petahana.
Sementara itu, oposisi PKS jelang Pilkada Depok 2020 merupakan koalisi gemuk yang terdiri dari kubu Gerindra-PDIP dan kubu partai lain seperti Demokrat, PKB, PAN, dan PPP. Namun, kini kedua kubu sepakat berpisah.
Berbekal 20 kursi di parlemen Depok, Gerindra dan PDI-P sepakat bergandengan berdua. Koalisi dua partai yang bentrok pada Pilpres 2019 lalu itu diyakini jadi penantang serius buat menggempur kemapanan PKS.
Dari segi pandemi Covid-19, per Selasa (31/3/2020), Pemerintah Kota Depok mengumumkan total 43 kasus positif Covid-19, dengan 10 orang sembuh, dan 5 orang meninggal dunia.
Sebanyak 17 pasien dalam pengawasan (PDP) juga telanjur meninggal sebagai suspect, sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, sejak 18 Maret 2020.
Sementara itu, kini masih ada 292 pasien yang masih diawasi dan 1.028 orang yang tengah dipantau terkait Covid-19.
Secara nasional, temuan kasus Covid-19 juga terus bertambah.
Selasa (31/3/2020), Juru Bicara Indonesia untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengumumkan, pemerintah telah mengidentifikasi 1.528 kasus positif Covid-19, dengan 136 korban meninggal dunia, dan 81 orang dinyatakan sembuh.
Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.
Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19, sembari menanti kebijakan karantina wilayah yang tak kunjung terang dari pemerintah pusat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/31/19173211/pilkada-2020-ditunda-kpu-depok-klaim-sudah-siap-100-persen-gelar