JAKARTA, KOMPAS.com – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin PKP) Jakarta Pusat mulai mengurangi penyemprotan disinfektan di jalan permukiman atau lingkungan masyarakat. Kini mereka lebih memprioritaskan jalan protokol.
Sudin PKP beralasan, pihaknya mulai khawatir dengan peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta dan wilayah sebaran virus corona yang makin luas.
“Awal-awal kemarin, kami ke masjid, tempat ibadah, terus ruang-ruang umum kayak RPTRA. Karena sekarang sudah banyak yang terindikasi, ya jadi sekarang prioritas kami cuma jalan-jalan saja,” ujar Kasiops Damkar Jakarta Pusat Syarifudin kepada Kompas.com, Jumat (3/4/2020).
Syarifudin mengaku tidak akan melakukan penyemprotan secara door to door karena alat pelindung diri atau APD yang dimiliki personelnya belum lengkap.
Hal itu membuat Syarifufin khawatir anggotanya bisa terpapar Covid-19 jika tetap memaksakan penyemperoptan di permukiman.
“Karena APD kami belum lengkap juga, anak buah kasian juga. Kami kan cuma pakai jas hujan saja sama masker, kami kan khawatir. Kalau (di lokasi) sudah terindikasi kami enggak tahu kan,” ungkapnya.
Untuk itu, Sudin PKP Jakarta Pusat kini lebih memprioritaskan kegiatan disinfekatasi di jalan protokol agar penyemprotan bisa dilakukan menggunakan mobil.
Di sisi lain, personel yang bertugas mengenakan APD seadanya untuk meminimalisir terjadinya penularan.
“Jadi yang bisa digunakan pakai mobil, di jalan protocol atau jalan lingkungan yang masih bisa masuk mobil dan bisa di lalui sama kendaraan aja,” kata Syarifudin.
"Kalau nanti yang wilayah sudah terindikasi, nanti dari pihak kesehatan atau PMI, karena dia mungkin APD-nya dia lebih lengkap, lebih bagus,” tambahnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/03/16053011/khawatir-terpapar-damkar-jakpus-hindari-penyemprotan-disinfektan-di-zona