Salin Artikel

Hari Keempat PSBB Jakarta, Pemkot Jakpus Klaim Pedagang Makanan di Sabang Patuh

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan bahwa jajaran pemerintah kota (pemkot) dan Satpol PP sudah melakukan penyisiran ke sejumlah titik yang menjadi lokasi perdagangan kuliner.

Salah satunya adalah wilayah Kampung Lima, Jalan Sabang, yang menjadi titik keramaian dan pusat kuliner di Jakarta Pusat.

Para pedagang yang masih kedapatan melayani pelanggan untuk makan di tempat saat PSBB sudah diberikan imbauan dan peringatan.

"Kita sudah melakukan penertiban sama Satpol PP, sudah enggak ada yang pelayanan di tempat. Tapi kalau dia dagang dan cuma take away, ya enggak ditindak juga," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Untuk memastikan tidak ada yang melanggar PSBB, Irwandi menjelaskan bahwa aktivitas perdagangan yang dilakukan di lokasi akan dipantau oleh Satpol PP.

"Semenjak PSBB semua take away, karena di monitor Satpol PP. Take away dan delivery ojek online," ungkapnya.

"Jadi kami udah sasar semua tempat makan. Check point dari kelurahan juga sudah pada jalan ya," tambahnya.

Irwandi menyebut bahwa berdasarkan data yang dihimpun pemkot dari paguyuban pedagang kaki lima (PKL) di Jakarta pusat, hampir 90 persen pelaku usaha kuliner telah tutup sementara.

Sementara mereka yang masih berjualan di lokasi, lanjut dia, hanya beroperasi untuk melayani pesanan online. Pelaku usaha dilarang malayani makan di tempat dan menjaga jarak fisik antara konsumen den pedagang.

"Di kampung Lima Sabang, dari 80 pedagang yg dagang cuma 16 orang. Dari paguyuban PKL di Jakarta pusat secara keseluruhan yang tutup 90 persen," ungkap dia.

Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sendiri sudah memberlakukan PSBB sejak Jumat (10/4/2020) hingga Kamis (23/4/2020). Tujuannya, untuk memutus rantai penularan Covid-19 yang sampai saat ini jumlah kasusnya masih bertambah.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sektor bahan bahan dan makanan baik restoran maupun warung tetap bisa beroperasi selama pemberlakuan PSBB.

Hanya saja, para pembeli tidak diizinkan untuk menyantap makanan di lokasi. Mereka hanya diizinkan untuk membeli lalu membungkus makanan.

"Tidak diizinkan untuk menyantap makanan di lokasi. Semua makanan diambil dibawa atau tidak dine in, take away bisa menggunakan delivery atau bisa datang ke warung dan dibungkus dan dibawa," ucap Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/4/2020) malam.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/13/16020181/hari-keempat-psbb-jakarta-pemkot-jakpus-klaim-pedagang-makanan-di-sabang

Terkini Lainnya

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke