DEPOK, KOMPAS.com – Selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Depok, institusi pendidikan diminta menghentikan sementara aktivitasnya di luar ruang.
Hal tersebut diatur dalam Bagian Kesatu, Pasal 6 dan 7 Peraturan Wali Kota Depok Nomor 22 Tahun 2020 tentang pemberlakuan PSBB yang diteken pada Senin (13/4/2020).
“Semua aktivitas pembelajaran diubah pelaksanaannya dengan melakukan pembelajaran di rumah/tempat tinggal masing-masing melalui metode pembelajaran jarak jauh,” tulis Idris dalam beleid tersebut.
Sejatinya, kebijakan ini telah dilakukan sejak tiga pekan lalu, jauh sebelum pemerintah pusat merumuskan regulasi soal PSBB.
Namun, dengan diterbitkannya Peraturan Wali Kota soal PSBB, kebijakan ini kini memiliki konsekuensi hukum.
Idris menyatakan, peraturan ini tidak hanya berlaku untuk aktivitas sekolah, melainkan berbagai institusi pendidikan lainnya, seperti pendidikan tinggi, lembaga pelatihan, penelitian, pembinaan, dan lembaga sejenis lainnya.
“Penghentian sementara kegiatan di institusi pendidikan dikecualikan bagi lembaga pendidikan, pelatihan, penelitian yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan,” kata Idris.
Dengan berlakunya PSBB bagi aktivitas pendidikan, segala kegiatan administrasi juga harus dilakukan secara daring sesuai teknis dan ketentuan dari instansi masing-masing.
Peraturan Wali Kota Depok Nomor 22 Tahun 2020 tentang pemberlakuan PSBB terdiri dari 8 bagian dan 31 pasal, mengatur berbagai aktivitas yang harus ditekan selama PSBB diterapkan, agar warga lebih banyak bertahan di rumah untuk memutus penularan Covid-19.
Pelaksanaan PSBB akan dimulai per Rabu (15/4/2020) hingga Selasa (28/4/2020) dengan opsi perpanjangan.
Sebagai informasi, data terbaru per Minggu (12/4/2020), Pemerintah Kota Depok mengumumkan total 122 kasus positif Covid-19, dengan 11 orang sembuh, dan 15 orang meninggal dunia.
Sebanyak 31 pasien dalam pengawasan (PDP) juga telanjur meninggal sebagai suspect, sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, sejak 18 Maret 2020.
Tiga orang baru dinyatakan positif Covid-19 setelah beberapa hari sebelumnya meninggal dunia.
Sementara itu, kini masih ada 564 pasien yang masih diawasi dan 2.112 orang yang tengah dipantau terkait Covid-19.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/14/07091341/institusi-pendidikan-diminta-terapkan-metode-belajar-jarak-jauh-selama