Salin Artikel

Solidaritas Warga Ciputat Sumbang Ratusan APD ke Tenaga Medis

Mereka gotong royong untuk memberikan alat pelindung diri (APD) jenis hazmat kepada para tenaga medis yang melawan virus Corona.

Ketua Satuan Gugus Tugas warga BNI, Leo Agustiadi mengatakan, bantuan APD bagi tenaga medis sudah dilakukan dalam dua pekan terkahir.

"Pertama kita sudah berikan APD ke Puskesmas Situ Gintung itu ada 60 APD. Kemarin terkahir ke PMI Tangsel itu ada 80 APD," kata Leo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/4/2020).

Leo menjelaskan, warga BNI Ciputat awalnya prihatin melihat tenaga medis masih menggunakan jas hujan sebagai APD sementara dalam menangani pasien kasus covid-19.

Padahal, kata Leo, mereka yang menjadi garda terdepan sangat rentan terinfeksi Covid-19.

"Saat itu kita tahu APD hanya untuk di rumah sakit aja. Sedangkan yang di puskesmas, belum ada dan masih pakai jas hujan. Itu yang membuat kita tergerak," paparnya.

Leo langsung bergerak cepat. Usaha konveksi yang selama ini untuk memutarkan roda perekonomian dialihkankan untuk pembuatan APD.

"Sementara warga juga pada bantu. Mereka selama ini warga bingung mau bantu, tapi kemana. Akhirnya saya buatkan APD dari konveksi saya dengan bantuan (dari warga) itu," ucapnya.

Menurut Leo, APD yang dibuat sudah disesuaikan persyaratan Kementerian Kesehatan yang merujuk pada standar World Health Organization (WHO).

"Iya kita sudah sesuaikan pembuatannya. Karena niat kami itu membantu tenaga medis memerangi virus corona," paparnya.

Menurut Leo, bantuan APD akan terus dilakukan secara berkala untuk tenaga medis.

"Karena APD ini hanya sekali pakai, jadi kemungkinan akan kita terus berikan. Sebagai ketersediaan juga," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/14/12295921/solidaritas-warga-ciputat-sumbang-ratusan-apd-ke-tenaga-medis

Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke