Salin Artikel

PSBB Bekasi, Jumlah Penumpang Kendaraan Umum Dibatasi 50 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi akan membatasi jumlah penumpang transportasi umum yang beroperasi di wilayahnya selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Patriot.

Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 22 Tahun 2020 tentang Pemberlakuan PSBB di wilayahnya yang diterbitkan pada Minggu (12/4/2020).

Dalam beleid tersebut dijelaskan bahwa setiap kendaraan umum hanya boleh menaikan penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas angkutnya.

"Membatasi jumlah orang maksimal 50 persen dari kapasitas angkutan," tulis Rahmat dalam Perwal tersebut, dikutip Selasa (14/4/2020).

Pembatasan itu dilakukan agar menjaga jarak fisik antar penumpang atau physical distancing tetap bisa diterapkan di dalam kendaraan.

Selain mengatur jumlah penumpang, Pemkot Bekasi juga membatasi jam operasional transportasi umum selama PSBB dan mewajibkan disinfeksi kendaraan secara berkala.

Para pengelola transportasi umum pun diharuskan memantau dan mendeteksi suhu tubuh petugas maupun penumpang yang memasuki kendaraan selama PSBB.

"Memastikan petugas dan penumpang moda transportasi tidak sedang mengalami suhu tubuh di atas normal atau sakit," kata Rahmat.

Diketahui PSBB kota Bekasi, Jawa Barat akan berlaku selama 14 hari terhitung mulai Rabu (15/4/2020) sampai hingga Selasa (28/4/2020).

Tujuan dari pemberlakuan PSBB adalah untuk memutus rantai penularan Covid-19 yang jumlah kasusnya masih terus bertambah.

Berdasarkan data dari laman corona.bekasikota.go.id, per 13 April 2020 terdapat 141 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebanyak 29 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 15 orang meninggal akibat Covid-19.

Selain itu, ada 793 orang yang dalam masa pemantauan (ODP), dan 310 pasien dalam pengawasan (PDP).

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/14/14512721/psbb-bekasi-jumlah-penumpang-kendaraan-umum-dibatasi-50-persen

Terkini Lainnya

Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke