DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, rencana penyetopan pengoperasian kereta rel listrik (KRL)/commuter line yang diusulkan para pimpinan daerah Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) kemungkinan dilakukan pada Sabtu, 18 April 2020.
Hal itu ia sampaikan setelah berkoordinasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai operator.
Namun, pria yang akrab disapa Emil itu menegaskan, keputusan ada di tangan PT KCI, bukan dirinya.
"Hasil kajian dari KCI kemungkinan akan tanggal 18, berbarengan dengan PSBB Tangerang," ujar Emil kepada wartawan di Depok, Rabu (15/4/2020).
"Kalau sekarang dilakukan, (sedangkan) Tangerang belum PSBB, nanti enggak sinkron lagi. Nanti kita lihat hasil evaluasi. Bukan dari saya, dari KCI," lanjut dia.
Dalam lawatannya ke Kota Bekasi, Emil juga mengungkapkan hal yang sama.
Penghentian operasional KRL akan "nanggung" seandainya dilakukan sekarang, karena Tangerang Raya belum berstatus PSBB, sementara itu Jabodebek sudah.
"Di tanggal itu, PT KCI menginfokan saya untuk menihilkan, baru kita evaluasi," ujar Emil.
Sebagai Informasi, pada Senin (13/4/2020) dan Selasa (14/4/2020), kepadatan penumpang KRL jadi sorotan pada dua hari kerja pertama di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.
Pada hari Senin, jumlah penumpang KRL mencapai 75.661 orang pada pukul 06.00-09.00.
Selasa esoknya, jumlah penumpang KRL merosot 17,6 persen menjadi 62.282 pada jam yang sama.
Hari ini, jumlah itu kembali turun hingga 48.800 penumpang pada kurun yang sama.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, masih tingginya jumlah penumpang KRL disebabkan karena terdapat beberapa perusahaan di Ibu Kota yang tak mematuhi ketentuan PSBB dengan memaksa pegawainya masuk kantor.
Padahal, selain 11 sektor yang dikecualikan serta segelintir sektor lain yang terkait pemerintahan dan kebencanaan, perusahaan harus menerapkan sistem bekerja dari rumah bagi pegawainya.
"Banyak mereka yang berangkat ke Jakarta karena perusahaannya tidak melakukan pengurangan aktivitas di tempat kerja dan mengubahnya ke kegiatan kerja di rumah. Ini menyalahi aturan PSBB,” ujar Anies dalam konferensi pers di Balai Kota, Senin (13/4/2020).
Atas keadaan itu, pimpinan 5 daerah Bogor-Depok-Bekasi melayangkan usulan bagi PT KCI agar "meliburkan" operasional KRL selama masa PSBB, guna melindungi warga mereka yang rentan tertular Covid-19 gara-gara berdesakan di stasiun KRL.
Update:
Kompas.com mencoba mengonfirmasi pernyataan Ridwan Kamil kepada Vice President Corporate Communications PT KCI, Anne Purba.
Anne mengatakan penghentian operasional KRL itu masih dibahas pihak terkait.
"KCI juga telah mengetahui usulan lima kepala daerah di wilayah Bodebek untuk menghentikan sementara operasional KRL. Sampai saat ini pembahasan usulan tersebut masih dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, PT KAI, dan PT KCI," kata Anne dalam pesan singkat yang diterima Kompas.com, Rabu malam.
PT KCI juga memastikan operasional KRL pada 16-17 April masih tetap berlaku sesuai aturan PSBB.
Namun, PT KCI, sebut Anne, akan mematuhi kesepakatan yang dibuat pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
"Karena KCI melihat semangat utama dalam penerapan PSBB adalah gotong royong untuk bersama menghentikan penyebaran Covid-19. Kita tunggu keputusannya ya," ungkapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/15/18505231/ridwan-kamil-beberkan-rencana-penghentian-operasional-krl-pada-18-april