JAKARTA, KOMPAS.com – Jajaran Kecamatan Tanah Abang bersama TNI dan Polri membangun pos pemantauan tiga pilar di kawasan Asrama Seminari Bethel, Petamburan Jakarta Pusat.
Hal itu menyusul adanya penolakan keberadaan mahasiswa yang menghuni asrama oleh sejumlah warga setempat setalah ditemukan kasus Covid-19 di lokasi tersebut.
“Sudah aman, malam kita bikin pos pantau tiga pilar. Polsek, koramil, pemerintah kecamatan, dan RT RW sudah stay di lokasi,” ujar Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (17/4/2020) dini hari.
Yassin menjelaskan, para warga sempat melakukan meminta pengosongan asarama dan menolak keberadaan para mahasiswa karena khawatir terjadi penyebaran Covid-19 di lingkungan mereka.
Dia pun bersama jajaran TNI Polri langsung memberikan penjelasan bahwa masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, karena para mahasiswa akan menjalani isolasi mandiri dan tidak diizinkan beraktivitas di luar asrama.
“Saya jelaskan kalaupun kalian menolak ya tidak masalah. Tapi kan mereka tidak keluar, yang masalah itu kalau kalian yang datang ke dalam asrama, itu yang bermasalah,” ungkapnya.
Yassin menambahkan bahwa petugas di pos pemantauan akan memantau aktivitas warga dan membatasi akses keluar masuk kawasan tersebut.
Termasuk juga memastikan tidak ada mahasiswa yang bepergian ke luar asrama selama menjalani isolasi mandiri.
“Kita imbau jangan keluar, saya sudah kontak pengelola asramanya, security-nya, enggak ada yang boleh keluar. Makanan dikirim, segala kebutuhan dikirim, meskipun memang yayasannya sanggup kita tetap bantu,” pungkasnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/17/06370531/warga-tolak-keberadaan-mahasiswa-pos-pantau-kini-didirikan-di-asrama