Seperti penyaluran paket bansos untuk warga RW 012 Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ketua RW 012 Sunter Jaya Kurniawan mengatakan, dari 32 paket sembako yang mereka terima pada Senin (20/4/2020) sore, hampir 40 persen tidak tepat sasaran.
"Jadi waktu diundang Kelurahan Sunter Jaya ada list-nya saya bingung. Kenapa orang punya rumah lantai tiga bisa dapat?" kata Kurniawan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/4/2020).
Kurniawan mengatakan, mereka yang merasa tidak berhak menerima kemudian menyerahkan paket bansos tersebut kepada warga lain yang membutuhkan.
Menurut dia, sebelum pembagian paket bansos tahap pertama ini, sama sekali tidak ada pendataan yang dilakukan oleh pemerintah.
Belakangan, Dinas Sosial melakukan pendataan ulang penerimaan bantuan sosial tahap dua.
"Untuk (penerima bantuan) yang baru ini ada 35 orang, mudah-mudahan yang selanjutnya bisa tepat sasaran," ucap Kurniawan.
Sebelumnya, hal serupa juga terjadi di Kawasan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.
Camat Kelapa Gading M Harmawan mengatakan, setidaknya ada 20 paket sembako yang dikembalikan oleh warga.
"Dikembalikannya hari Senin atau Selasa lalu," kata Harmawan dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Minggu (19/4/2020).
Sejumlah warga Kelapa Gading juga ada yang memilih membagi-bagikan kembali bantuan sosial yang mereka terima kepada warga yang lebih membutuhkan.
Adapun program pembagian bansos berlangsung dua pekan, yakni dari 9 April lalu hingga 24 April 2020 atau selama masa PSBB di Jakarta diberlakukan.
Pemprov DKI Jakarta menargetkan 1,2 juta kepala keluarga (KK) jadi penerima bansos itu.
Dana program itu bersumber dari realokasi APBD Provinsi DKI Jakarta.
Bagi masyarakat yang ingin menanyakan terkait program bansos dapat menghubungi call center Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta di nomor 4265115.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/21/13252691/ketua-rw-12-sunter-jaya-40-persen-data-penerima-paket-bansos-tak-tepat