Puluhan tenaga medis itu saat ini tengah menjalani karantina mandiri di Hotel Salak, Kota Bogor.
Direktur RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan, untuk lebih memastikan kondisi kesehatan para tenaga medis itu, pihak rumah sakit langsung melakukan pemeriksaan lanjutan yakni pengambilan swab berupa Polymerase Chain Reaction (PCR) Test.
Namun, Ilham belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hasil swab test puluhan tenaga medis itu karena belum keluar.
"Karena PCR dan alat swab habis dan baru datang dari provinsi. Sehingga mereka baru menjalani PCR tiga hari lalu atau hari Sabtu kemarin. Jadi, hasil lab belum keluar. Tapi kita langsung antisipasi karantina," jelas Ilham, Rabu (22/4/2020).
Dia menambahkan, kondisi puluhan tenaga medis itu saat ini masih dalam keadaan sehat dan mereka masuk ke dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
Bahkan, sambung Ilham, beberapa tenaga medis yang menjalani isolasi di hotel masih ada yang tetap bekerja.
Hal itu dikarenakan pihak rumah sakit masih kekurangan sumber daya manusia dalam merawat pasien, apalagi RSUD merupakan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor.
"Bahkan ada yang masih tetap kerja, dengan yang paling aman 14 hari kerja 14 hari off (libur). Sebab kita hingga saat ini kekurangan tenaga medis. Bahkan ada yang sudah terpapar 21 hari kerja sebelum ada bantuan dari Hotel Salak," ungkap dia.
Dia menyebut, dengan banyaknya tenaga medis di RSUD yang positif Covid-19 dengan status OTG, maka pihaknya mulai memperketat proses penanganan seluruh pasien di sana.
"Yang 51 orang itu, rata-rata bertugas tak bersentuhan langsung dengan pasien terkonfirmasi positif yang sedang menjalani perawatan. Makanya pelayanan di RSUD seluruh pasien masuk ditangani menggunakan standar pelayanan Covid-19," tutup dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/22/16310301/51-tenaga-medis-rsud-kota-bogor-terindikasi-covid-19-hasil-rapid-test