Ketua Bidang Unit Transfusi Darah PMI Linda Lukitari Waseso mengatakan, PMI telah menghubungi banyak pasien yang sembuh dari Covid-19 agar bersedia mendonorkan plasmanya demi mengobati pasien yang masih sakit.
"Kami jemput bola. Banyak yang sudah kami edukasi, sudah kami datangi, telepon, melalui (aplikasi) Zoom. Kami edukasi dulu," ujar Linda saat dihubungi, Kamis (23/4/2020).
Meskipun demikian, hingga kini PMI belum memiliki stok plasma convalescent untuk obat pasien Covid-19.
Alasannya, banyak pasien sembuh Covid-19 yang tidak memenuhi syarat sebagai donor plasma convalescent. Ada pula pasien sembuh yang tidak bersedia mendonorkan plasmanya.
Linda berujar, PMI tidak bisa asal mengambil plasma convalescent pasien sembuh Covid-19.
"Bukannya lamban, tapi kami memilih yang terbaik karena kami berikan untuk yang sakit berat. Kalau tidak benar-benar mencari donor yang baik, bukannya sembuh, malah meninggal karena sesak napas akibat reaksi transfusi," kata dia.
PMI saat ini telah bekerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk meneliti sampel plasma darah tersebut.
Linda menjelaskan, PMI nantinya akan mengirim sampel plasma yang telah diambil ke Eijkman untuk diteliti kenetralan virus dan kadar antibodinya.
Apabila hasilnya baik, plasma yang telah diambil PMI tersebut bisa digunakan untuk mengobati pasien Covid-19.
"Eijkman memeriksa sampel saja. Nanti mereka tinggal bilang, ini virusnya oke, sudah netral, antibodinya cukup bagus. Berarti dari kami plasma bisa langsung dipakai," ucap Linda.
Penggunaan plasma darah dari pasien Covid-19 yang sembuh kepada pasien yang tengah dirawat sedang diuji di sejumlah rumah sakit di beberapa negara.
Kepala Lembaga Eijkman Amin Subandrio mengatakan, cara pengembangan obat terapi untuk pasien Covid-19 tersebut adalah mengambil plasma convalescent dari darah pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh selama 4 minggu.
"Plasma darah tersebut nantinya akan diberikan kepada pasien yang dalam kondisi berat dengan jumlah virus yang masih banyak, sementara antibodinya belum bekerja dan menunggu vaksin masih lama," kata Amin dari siaran pers, Rabu (14/4/2020).
Zat antibodi yang terdapat dalam plasma darah pasien sembuh Covid-19 itu diharapkan dapat membantu menetralisasi virus di dalam tubuh pasien Covid-19 yang masih terpapar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/23/15502201/pmi-jemput-bola-cari-plasma-darah-pasien-sembuh-untuk-pengobatan-covid-19