Salin Artikel

Dinsos Jakpus: Mayoritas Mereka yang Tidur di Emperan Tanah Abang Manfaatkan Bulan Ramadhan

Sebelumnya, para tunawisma itu tidur di emperan kawasan Tanah Abang. Petugas kemudian membawa mereka ke Gor Karet Tengsin.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Perangin-angin menyampaikan, asesmen itu untuk mengetahui alasan sebenarnya para tunawisma menggelandang di emperan.

“Kaya bahasanya pengungkapan dan pemahaman masalah. Apa alasannya kenapa dia (tunawisma) memilih di jalan. Asessmennya tertulis dan wawancara. Jadi mereka isi kertas lembar walaupun sederhana. Dari situ ada gambaran kenapa dia (tunawisma) di situ (jalan),” ujar Ngapuli saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Ngapuli mengatakan, dari hasil asesment terungkap berbagai alasan tunawisma memilih menggelandang di emperan.

Ia mengatakan, rata-rata tunawisma itu memilih tidur di emperan untuk memanfaatkan momen bulan Ramadhan.

Mereka mengincar bantuan dari para dermawan yang kerap memberikan bantuan di kawasan Tanah Abang.

Sebab sudah menjadi kebiasaan tahun ke tahun di kawasan Tanah Abang para dermawan berkumpul untuk membagikan bantuan ke mereka tidur di emperan.

“Rata-rata hasil asessmen kalau menjelang bulan puasa banyak yang tiba-tiba tidur di emperan. Apalagi sekarang ditambah alasan menggelandang mereka saat ini Covid-19. Malah ada yang bilang cuma ikut-ikut teman (tidur di emperan),” kata Ngapuli.

Selain itu, kata Ngapuli, dari hasil asessmen diketahui mereka rata-rata punya keluarga di Jakarta.

“Kalau saya lihat sekilas hasil rekomendasi hasil teman-teman asessmen itu mereka sebenernya ada keluarga di sini bukannya dia terlantar atau gelandang di sini. Jadi ada rumah keluarganya di sini, dia ada domisilnya di Jakarta,” ucap dia.

Ia mengatakan, berdasarkan arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, para tunawisma ini akan dikembalikan ke keluarganya masing-masing di Jakarta.

Dengan begitu, ia berharap para tunawisma tidak lagi tidur di emperan.

“Jadi itu arahan Pak Gubernur dan Wali Kota kita akan tampung mereka maksimum 24 jam. Dimulai dari tadi malam. Jadi akan dikembalikan ke keluarga,” tutur dia.

Sebelumnya, sejumlah warga mengaku terpaksa tinggal dan tidur di emperan kawasan Pasar Tanah Abang karena tidak lagi mampu membayar sewa kontrakan atau indekost.

Mereka kehilangan pekerjaan juga penghasilannya karena tempat mereka bekerja ditutup akibat dari mewabahnya Covid-19.

Salah satunya adalah Reza, bekas karyawan toko yang sudah hampir satu bulan tidur di trotoar Pasar Tanah Abang.

"Saya pedagang ikut orang juga di Kota Tua dagang jilbab gitu, karena keadaan corona ini juga pengunjung kurang dan juga peraturan dari pemerintah juga toko enggak boleh buka, ya sudah tutup," ujarnya dalam wawancara yang disiarkan Kompas TV, Kamis (23/4/2020).

Dia terpaksa menggelandang karena tidak lagi mampu membayar indekost semenjak tempat kerjanya tutup akibat mewabahnya Covid-19.

"Namanya kostan enggak tahu menahu, namanya perut mau morona mau enggak perut harus makan, tempat tinggal harus dibayar," ungkapnya saat itu.

Sementara itu, Fahmi yang juga tidur di emperan mengaku terpaksa tidur di pinggir jalan karena kehabisan uang untuk menyewa Indekost. Fahmi sempat bekerja di pusat perbelanjaan kawasan Blok M.

Sampai akhirnya diberhentikan akibat mal dan kios tidak boleh beroperasi.

"Kan diperpanjang diperpanjang lagi sama pemerintah, toko di Blok M pada tutup. Nah pas tutup sudah bingung kan, uang sudah pada habis, mau makan di mana mau tinggal di mana, ya sudah," ungkapnya.

Reza dan Fahmi saat itu hanya bisa tidur di trotoar dan mencari makan dengan mendatangi tempat-tempat pembagian makanan gratis yang dilakukan di pinggir jalan.

"Tidur di Tanah Abang bertiga bareng kan. Terus di situ juga cari makan di jalan. Ada yang bagi sembako kita kejar, yang bagi makan juga kita kejar," kata Fahmi.

Melihat kondisi yang demikian, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta menyiapkan gedung olahraga untuk mengantisipasi semakin warga yang tak punya tempat tinggal karena tidak lagi bekerja akibat pandemi Covid-19.

Gedung tersebut akan menjadi tempat tinggal sementara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/25/13451681/dinsos-jakpus-mayoritas-mereka-yang-tidur-di-emperan-tanah-abang

Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke