Kegiatan itu melibatkan 300 orang peserta tes, terdiri dari pedagang, pengunjung, dan petugas pasar yang dilakukan secara random atau acak.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, dalam pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap kedua ini, pemerintah daerah akan melakukan pengawasan lebih ketat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
"Dua minggu ke depan ini perpanjangan PSBB tahap dua akan lebih ketat, karena kuncinya di situ," kata Bima.
Bima berujar, berdasarkan hasil evaluasi PSBB tahap satu, lokasi yang memiliki tingkat kerawanan tinggi penyebaran virus corona terjadi di pasar dan stasiun.
Sebab itu, dirinya akan melakukan kontrol ketat agar tidak terjadi kerumunan di dua lokasi itu.
"Berdasarkan analisis, kemungkinan terpapar itu adalah orang-orang yang memang berinteraksi di pasar dan stasiun," kata Bima.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Perusahaan Daerah (PD) Pasar Pakuan Jaya Muzakir mengatakan, pelaksanaan rapid test juga akan dilakukan di sejumlah pasar di Kota Bogor.
Selain Pasar Bogor, sambung Muzakir, rapid test juga bakal dilakukan di Plaza Bogor, Pasar Sukasari, serta kepada para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di kawasan Lawang Seketeng.
"Kita minta kepada Dinkes untuk difasilitasi rapid test di kawasan pasar. Kita lakukan secara acak selama dua minggu ke depan," tuturnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/29/13350201/hari-pertama-psbb-tahap-2-ratusan-pedagang-dan-pengunjung-pasar-bogor