JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta William P Sabandar mengungkapkan alasan mengapa tidak menutup seluruh stasiun MRT Jakarta.
Diketahui, MRT Jakarta menutup sejumlah stasiun seperti Stasiun Setiabudi Astra, Bendungan Hilir, Istora Mandiri, Senayan, ASEAN, Blok A, dan Stasiun Haji Nawi.
Penutupan ini dilakukan karena MRT mengurangi operasional di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan angka penyebaean Covid-19.
"Sebenarnya pilihan yang berat ya untuk terus menutup stasiun tapi kebijakan PSBB itu harus. Maka kemarin kita lakukan kajian mana yang harus dibuka dan tutup," ujar William dalam paparannya via video konferensi, Rabu (29/4/2020).
William mengaku tak akan menutup semua stasiun karena mempertimbangkan warga yang masih harus bekerja.
"Prinsip kami MRT tidak akan berhenti operasi. Karena tetap ada pengguna MRT seperti pekerja yang masih masuk," kata dia.
Untuk saat ini masih ada enam stasiun MRT yang dibuka dan beroperasi. Yakni Stasiun Bundaran HI, Dukuh Atas BNI, Blok M BCA, Cipete Raya, Fatmawati, Lebak Bulus Grab.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang pelaksanaan PSBB di Jakarta.
"Kami putuskan untuk memperpanjang pelaksanaan PSBB. Diperpanjang 28 hari," ujar Anies dalam jumpa pers di Balai Kota, Rabu (22/4/2020).
Periode kedua PSBB dimulai pada 24 April sampai 22 Mei 2020.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/29/17352411/ini-alasan-pt-mrt-jakarta-tak-tutup-semua-stasiunnya-di-tengah-pandemi