Salin Artikel

125 Jenazah Dimakamkan dengan Protokol Covid-19 di Bekasi, Ini Data Hari ke Hari

Seluruh pasien suspect maupun positif Covid-19 yang meninggal dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pedurenan.

Dalam akun media sosial Instagramnya, pria yang akrab disapa Pepen itu mengatakan, ketika mendatangi TPU Pedurenan pada April 2020 lalu, ia hanya melihat beberapa makam terkait pasien Covid-19.

Namun, saat kembali berkunjung ke TPU Pedurenan, Minggu (3/5/2020), ia kaget melihat ada 125 makam terkait kasus Covid-19.

“Satu bulan yang lalu, saya datang untuk ziarah ke sahabat sekaligus pejabat di Kota Bekasi (LH), hanya beberapa saja jenazah yang berada di lokasi ini. Tapi pada saat ini sudah ada 125 pasien yang meninggal terpapar Covid-19,” tulis Rahmat dalam akun Instagramnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat mengikuti seluruh aturan yang telah dibuat Pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Baik itu aturan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), larangan mudik, hingga meminta masyarakat untuk berdiam diri di rumah.

“Warga Kota Bekasi, sayangi diri kita sendiri dalam menjaga kesehatan kita, ikuti peraturan pemerintah yang telah dibuat dalam menghadapi pandemi Covid-19,” kata Rahmat.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol pemulasaraan jasad pasien Covid-19 terungkap pertama kali pada 2 April 2020.

Berikut data pemakaman jenazah terkait Covid-19 di Bekasi:

- 2 April ada 24 jenazah yang dimakamkan dengan protokol pemulasaraan jasad pasien Covid-19.

- 3 April, ada enam jenazah yang dimakamkan dengan protokol pemulasaraan jasad pasien Covid-19.

- 4 April tiga jenazah

- 5 April dua jenazah

- 6 April tiga jenazah

- 7 April empat jenazah

- 8 April tujuh jenazah

- 9 April tiga jenazah

- 10 April dua jenazah

- 11 April tiga jenazah

- 12 April tiga jenazah

- 13 April dua jenazah

- 14 April lima jenazah

- 15 April delapan jenazah

- 16 April dua jenazah

- 17 April dua jenazah

- 18 April tiga jenazah

- 19 April tidak ada pemakaman kasus Covid-19

- 20 April tiga jenazah

- 21 April empat jenazah

- 22 April empat jenazah

- 23 April dua jenazah

- 24 April empat jenazah

- 25 April dua jenazah

- 26 April empat jenazah

- 27 April satu jenazah

- 28 April tiga jenazah

- 29 April enam jenazah

- 30 April tidak ada pemakaman kasus Covid-19

- 1 Mei satu jenazah

- 2 Mei enam jenazah

- 3 Mei 2020 tiga jenazah 

Todal 125 jenazah yang dimakamkan dengan protokol pemulasaraan jasad pasien Covid-19.

Dari 125 kasus kematian tersebut, sampai saat ini yang telah terkonfirmasi meninggal dengan status positif Covid-19 ada 26 orang.

Sisanya belum diketahui apakah jenazah yang dimakamkan dengan protokol pemulasaraan jasad pasien Covid-19 positif atau tidak.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/04/06331491/125-jenazah-dimakamkan-dengan-protokol-covid-19-di-bekasi-ini-data-hari

Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke