"Untuk merespons kebutuhan rumah sakit rujukan Covid-19, hari ini RSUD Kota Depok sudah ditetapkan sebagai rumah sakit khusus Covid-19," jelas Idris dalam konferensi pers siang tadi.
"Sehingga, seluruh layanan lainnya dialihkan ke rumah-rumah sakit lain di sekitar RSUD atau di wilayah lainnya di Depok," imbuh dia.
Penambahan kapasitas tampung rumah sakit rujukan memang berlomba dengan waktu, seiring terus meningkatnya laju penularan Covid-19 di Depok.
Hingga saat ini, Kota Depok sudah menetapkan 10 rumah sakit rujukan kasus Covid-19, tujuh di antaranya merupakan rumah sakit swasta.
Total, dari 10 rumah sakit rujukan itu, Kota Depok memiliki kapasitas tempat tidur isolasi untuk 354 pasien Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur RSUD Kota Depok Devi Maryori menyebutkan, secara spesifik pihaknya menutup layanan rawat inap sehubungan dengan penetapan RSUD Kota Depok sebagai rumah sakit khusus Covid-19.
Beberapa poli lain yang sifatnya rawat jalan kemungkinan masih dapat beroperasi.
"Untuk rawat jalan, kami masih menerima untuk beberapa poli," ujar Devi, Senin siang.
"Oleh karena itu poli-poli kami masih ada untuk melayani pasien, jadi untuk rawat jalan masih ada beberapa. Tetapi, untuk rawat inap, sudah kami fungsikan untuk Covid-19," lanjut dia.
Sebagai informasi, data terbaru per Minggu (3/5/2020), sudah terdapat 309 kasus positif Covid-19 di Depok, 44 di antaranya dinyatakan sembuh, sementara 18 lainnya meninggal dunia.
Angka kematian itu belum menghitung kematian 54 suspect yang sejak 18 Maret 2020, tak kunjung dikonfirmasi positif atau negatif Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan RI.
Selain itu, terdapat 771 pasien yang saat ini masih diawasi terkait kemungkinan terjangkit Covid-19 di Depok.
Di luar itu, ada 1.788 ODP (orang dalam pemantauan) aktif serta 898 OTG (orang tanpa gejala) di Depok yang saat ini juga dipantau karena kemungkinan yang sama.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/04/16065041/rsud-depok-tutup-layanan-rawat-inap-bagi-pasien-selain-covid-19