Hal itu mengingat banyaknya warga Bekasi yang bekerja di Jakarta menggunakan transportasi KRL.
"Iya jadi pertimbangan melihat terutama pergerakan orang (tinggi yang naik Commuterline). Kalau memang pergerakan tinggi kita minta kereta api untuk diberhentikan (operasionalnya sementara),” ujar Rahmat di Bekasi, Selasa (5/5/2020).
Menurutnya, pemeriksaan swab penumpang KRL yang dilaksanakan hari ini di Stasiun Bekasi akan memberikan gambaran terkait kondisi penyebaran Covid-19 di KRL.
Rahmat mengatakan, jumlah pergerakan masyarakat yang menggunakan commuterline jauh lebih berkurang dibanding penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap satu.
Adapun saat ini Kota Bekasi telah memasuki enam hari PSBB tahap kedua yang mulai diterapkan sejak 29 April 2020.
“Ini kan baru kita itu, kalau kita lihat pergerakan kan sudah minim sekarang. Tapi gini, ini pergerakan, mudah-mudahan dengan upaya masif (yang dilakukan Pemkot Bekasi), masif tapi tidak dengan sanksi ya, lihat ini sudah mulai menurun,” kata Rahmat.
Sebelumnya diberitakan sebanyak tiga penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Bogor-Jakarta dinyatakan positif Covid-19 dari hasil uji swab PCR yang dilakukan di Stasiun Bogor, pada Senin 27 April lalu.
Temuan penumpang positif tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui akun twitternya.
Dia mengatakan, dari 325 penumpang yang menjadi sampel uji swab PCR, tiga orang diantaranya positif Covid-19.
Menanggapi hal itu, VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan, tiga pengguna tersebut merupakan OTG yang tidak mengetahui bahwa mereka sebenarnya positif Covid-19.
Sebab, penularan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) bisa terjadi di mana saja.
“Penyebaran virus ini sendiri dapat terjadi di mana pun, termasuk di lokasi kerja, di pasar-pasar, maupun kemungkinan lokasi lainnya yang didatangi para pengguna,” ungkapnya.
Anne mengatakan bahwa meski persentase penumpang positif dari uji swab di Stasiun Bogor rendah, pihaknya akan meningkatkan upaya pencegahan dengan melaksanakan protokol Covid-19, menjaga jarak fisik, dan mengendalikan kepadatan pengguna KRL.
Sebelumnya, lima kepala daerah di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) juga sempat mengusulkan kepada PT Kereta Commuter Indonesia dan PT Kereta Api Indonesia (PT KCI dan PT KAI) untuk menghentikan sementara operasional KRL commuter line.
Operasional KRL diminta dihentikan selama penerapan pembatasan sosial berskala besar di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).
Usulan tersebut juga didukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Namun, Kementerian Perhubungan memutuskan tidak akan menghentikan operasional KRL commuterline selama PSBB diterapkan di Jabodetabek.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/05/19344381/tunggu-hasil-tes-swab-di-stasiun-bekasi-wali-kota-kalau-tinggi-kami-minta