Salin Artikel

Alat Tes PCR di RS Brimob Depok Diklaim Bisa Hasilkan 200 Pemeriksaan Sehari

"Kami sebut nama alatnya TCM, tes cepat molekuler," ujar Arinando ketika dihubungi Kompas.com pada Senin (11/5/2020).

"PCR ada yang manual, butuh 5 sampai 6 jam untuk hasilnya keluar. Kalau TCM ini hanya butuh 45 menit," kata dia.

Dengan kemampuan tes secepat itu, Arinando yakin bahwa alat tes PCR yang ada di RS Brimob sanggup memeriksa sekitar 200 sampel per hari.

Di samping itu, pihaknya juga menerima kelengkapan pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR lain, seperti alat swab (pengambilan sampel lendir tenggorokan), virus transfer media (VTM), cartridge, dan lain-lain sebanyak 2.000 paket.

PCR merupakan metode pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Saat ini, PCR digunakan untuk mendiagnosis penyakit infeksi pernapasan Covid-19, dengan mendeteksi material genetik virus Corona.

Saat ini, Kota Depok hanya mengandalkan laboratorium terpadu milik RS Universitas Indonesia (RSUI) sebagai satu-satunya laboratorium rujukan pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR di Depok.

Laboratorium RSUI diklaim sanggup melakukan 140 tes dalam sehari. Namun jumlah itu dianggap belum cukup.

"Kami baru koordinasi dengan Labkesda (laboratorium kesehatan daerah) Provinsi (Jawa Barat). Kata dokternya sih, kami kalau mau running, ya running saja," ujar Arinando.

"Kami bisa-bisa saja kalau diminta running, tapi kan kami perlu aspek legalitas dalam pemberlakuannya," lanjut dia.

Penambahan laboratorium pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR semakin penting saat ini, terkhusus di Depok. Pasalnya, dalam kurun hampir dua bulan belakangan tercatat 60 pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia dengan status diduga (suspect) terjangkit Covid-19, sejak 18 Maret 2020.

Sebab kematian mereka tak kunjung terang, karena pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR yang lambat dan sampai sekarang belum dirilis Kementerian Kesehatan RI.

Selain itu, Pemerintah Kota Depok juga didesak segera melakukan tes massal Covid-19 berbasis PCR untuk memperoleh angka riil infeksi virus SARS-CoV-2 di lapangan.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Alif Noeriyanto, Jumat lalu  berujar, bisa saja terdapat 100.000 orang positif Covid-19 dari total 2,4 jutaan penduduk Depok saat ini.

Jumlah itu hitung-hitungan di atas kertas, merujuk pada angka infection rate Covid-19 di seluruh dunia sekitar 4 persen dari total populasi.

"Ini hitungan secara umum. Artinya kalau mau frontal, ayo," desak Alif, Jumat.

"Idealnya, kalau mau uji swab serentak, 10 persen dari total penduduk Depok, artinya 240.000 orang dites massal. Kita dapat angka di situ, kemudian kita lacak klasternya untuk diisolasi sehingga akan aman," tambah dia.

Hingga hari Minggu kemarin, Kota Depok mencatat 355 warganya positif Covid-19. Sebanyak 57 di antaranya sembuh, 21 lainnya meninggal dunia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/11/16331391/alat-tes-pcr-di-rs-brimob-depok-diklaim-bisa-hasilkan-200-pemeriksaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke