[UPDATE] Covid-19 14 Mei: Depok Tambah 4 Pasien Positif dan 1 Suspect Wafat

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok kembali mengumumkan perkembangan terkini kasus Covid-19 pada Kamis (14/5/2020).

Terdapat pertambahan empat kasus positif, menjadikan total pasien positif Covid-19 di Depok kini mencapai 369 warga.

Selain itu, tercatat pula pertambahan satu pasien sembuh, sehingga angka kesembuhan di Depok kini 67 orang.

Belum ada pertambahan angka kematian akibat Covid-19 di Depok, yakni tetap 21 korban, akan tetapi jumlah kasus kematian pasien dalam pengawasan (PDP)/suspect kembali bertambah.

Kamis kemarin, satu orang suspect meninggal dunia, sehingga total sudah 66 suspect Covid-19 di Depok wafat dan belum kunjung dikonfirmasi positif atau negatif oleh Kementerian Kesehatan RI sejak 18 Maret 2020.

Pada kategori PDP aktif, kembali terjadi penurunan dari 692 pasien pada Rabu, menjadi 672 PDP aktif di Depok saat ini.

Penurunan juga tercatat pada kategori orang dalam pemantauan (ODP). Dari 1.525 ODP aktif di Depok pada Rabu, kini jumlahnya jadi 1.489.

Sementara itu, jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Depok stagnan, tetap berjumlah 865 OTG seperti pada Rabu.

Untuk diketahui, data terkini kasus Covid-19 di Depok dapat diakses secara umum melalui laman ccc-19.depok.go.id.

Dalam situs itu, publik dapat mengakses secara detail kasus Covid-19 per kelurahan di Depok.

Data kasus akan diperbarui setiap hari oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok.

Terkait kasus Covid-19, warga Depok dapat menghubungi call center nomor darurat di nomor 112 dan 119.

Untuk pertanyaan umum, warga Depok bisa menelepon nomor 08111232222.

Pemerintah Kota Depok telah menetapkan bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperpanjang untuk kali kedua terhitung mulai hari ini, Rabu (13/5/2020) hingga Selasa (26/5/2020) dengan harapan sanggup menekan laju penularan Covid-19 di Depok.

Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.

Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19.