Para pedagang sebelumnya mendesak pengelola mal agar mengizinkan kembali berjualan.
"Pengelola kemarin mengakui memang karena desakan dari pemilik kios pribadi, dan infonya memang sempat demo," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/5/2020).
Gufron menjelaskan, saat pihaknya melakukan penyegelan mal pada Selasa kemarin, pemilik tenant dan kios sempat memprotes.
"Kemarin beberapa pemilik kios mendesak kami pada saat kami melakukan komunikasi dengan pengelola, mereka minta diizinkan buka sampai dengan malam takbiran," tutur Gufron.
Namun, Satpol PP Kota Tangerang menegaskan, apabila pemilik kios tak patuh terhadap Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sedang diterapkan di Kota Tangerang, kemungkinan PSBB akan kembali diperpanjang.
"Sempat berargumen bahwa kondisi saat ini termasuk pemasukan segala macam, kondisi ekonomi keluarga. Kita sampaikan ini akan semakin panjang kalau pembatasan tidak dilakukan," tutur dia.
Karena pihak pengelola tidak memiliki kuasa penuh terhadap penutupan tenant dan kios milik pribadi, akhirnya pengunjung membludak.
Apalagi, supermarket di mal tetap beroperasi selama ini.
"Jadi yang punya pengelola itu bisa dikendalikan untuk tidak buka, sementara untuk yang milik pribadi sudah diimbau untuk tutup," kata dia.
Sebelumnya, beredar video kerumunan pengunjung di Mal CBD Ciledug yang kemudian viral di media sosial.
Padahal, Kota Tangerang masih melakukan penerapan PSBB untuk menekan penyebaran Covid-19.
Akhirnya, Pemerintah Kota Tangerang menutup sementara operasional Mal CBD Ciledug sampai penerapan PSBB selesai.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/20/12465821/ini-penyebab-mal-cbd-ciledug-kota-tangerang-sempat-ramai-pengunjung