Salin Artikel

Masih Ada Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Satpol PP Bakal Patroli

JAKARTA, KOMPAS.com – Satpol PP Jakarta Pusat menyiapkan petugas khusus untuk melakukan patroli di kawasan Pasar Tanah Abang.

Hal tersebut dilakukan karena masih banyak pedagang dan pengujung yang berkerumun di tengah pembatasan sosial bersakala besar (PSBB) sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Kepala Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP Jakarta Pusat Gatra Pramata menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan personel yang secara khusus ditempatkan di kawasan Pasar Tanah Abang guna mengatisipasi adanya kerumunan warga pada saat PSBB tahap ketiga.

“Kami lakukan pemetaan titik-titik poin yang memang titik keramaian. Jadi ke depannya kami akan lebih dulu (berjaga) di sini,” ujarnya Rabu (20/5/2020).

Tidak dijelaskan oleh Gatra kapan patroli tersebut akan mulai dilaksanakan. Namun, dia memastikan hal tersebut akan segera dilaksanakan setelah penentuan jumlah personel, pembagunan dan pemetaan titik keramaian selesai dipersiapkan.

Gatra mengatakan bahwa dalam pelaksanaannya, Satpol PP Jakarta Pusat juga akan dibantu petugas kepolisian dan TNI untuk mencegah para pedagang kembali berjualan di kawasan Pasar Tanah Abang.

“Ya kami akan lakukan secepatnya (patroli khusus), supaya tidak terjadi lagi kerumunan yang semakin banyak,” ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah pedagang kembali meramaikan kawasan Pasar Tanah Abang meski Gedung pusat perbelanjaan masih ditutup sementara akibat pandemi Covid-19.

Mereka beramai-ramai menjajakan dagangannya di trotoar Jalan Jari Baru sampai area Gedung Blok G Pasar Tanah Abang yang akhirnya menyebabkan terjadinya kerumunan masyrakat.

Para pedagang tersebut nekat berjualan dan melanggar aturan PSBB karena melihat adanya peluang pasar karena banyak pembelli menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi memperpanjang masa pemberlakuan PSBB selama 14 hari hingga 4 Juni 2020.

"Pemprov DKI, Gugus Tugas DKI, menyampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa Jakarta akan menambah PSBB selama 14 hari mulai 22 Mei sampai 4 Juni," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (19/5/2020) kemarin.

Anies berujar, PSBB selama dua pekan ke depan menjadi periode yang menentukan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Jakarta.

Hingga Selasa (19/5/2020) kemari, jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 6.053 orang per Selasa kemarin. Bertambah 43 orang dibandingkan data terakhir pada Senin (18/5/2020), yakni 6.010 pasien.

Dari total pasien positif Covid-19 itu, sebanyak 1.417 orang sudah dinyatakan sembuh, sementara 487 orang meninggal dunia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/20/16253041/masih-ada-kerumunan-di-pasar-tanah-abang-satpol-pp-bakal-patroli

Terkini Lainnya

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke