Salin Artikel

Bantah Disebut Masih Zona Merah oleh Ridwan Kamil, Wali Kota: Bekasi Sudah Landai

BEKASI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan Kota Bekasi masuk dalam level 4 atau kategori merah dari 27 Kota atau Kabupaten di Jawa Barat.

Hal tersebut terhitung dari indeks laju Orang Dalam Pemantauan (ODP), laju pasien dalam pengawasan (PDP), laju kesembuhan, laju kematian, laju reproduksi Covid, laju transmisi, laju pergerakan, dan risiko geografis.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan ada ketidaksesuaian antara data Pemprov Jawa Barat dengan Pemerintah Kota Bekasi.

Ia mengklaim saat ini kasus Covid-19 di Kota Bekasi telah melandai. Sebab saat ini jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Bekasi tersisa 25 orang.

“Kota Bekasi sudah melandai. Tentunya kita mengevaluasi apa yang disampaikan Pak Gubernur bahwa kondisi Kota Bekasi itu ada pada level 4, sedangkan faktanya sampai dengan hari ini kita tinggal 25 orang. 25 kondisi positif virus corona itu ada beberapa yang diisolasi secara mandiri, ada di RS Wisma Atlet, dan RSUD Bekasi,” kata Rahmat di Bekasi, Jumat (22/5/2020).

Menurut dia, sesuai dengan jumlah Covid-19 di Kota Bekasi tinggal 25 kasus, maka harusnya Kota Bekasi masuk dalam level 2 atau zona biru.

“Kan yang paling tahu daerahnya terhadap penanggulangan pemutus mata rantai Covid yang ada. Berdasarkan data yang ada dan secara ilmiah dijelaskan sudah dalam posisi level 2, level 1 enggak mungkin karena masih ada wilayah epicentrum masih ada DKI Jakarta kata dia,” ucap Rahmat.

Dia menduga ketidaksesuaian data Covid-19 antara Pemkot dengan data Pemerintah Provinsi Jawa Barat lantaran melihat dari sisi yang berbeda.

Pemprov Jabar menilai perkembangan kasus Covid-19 di Kota Bekasi melihat perkembangan kasus dari Kecamatan. Rata-rata Kecamatan di Kota Bekasi memang masih dalam zona merah.

Sementara, Pemkot Bekasi memantau kasus Covid-19 ini dengan melihat perkembangan kasus di Kelurahan yang saat ini sudah ada 41 dari 56 Kelurahan masuk dalam zona hijau.

“Itu Tim Jabar menilainya perkembangan kasus Covid-19 mundur 10 hari lalu 12 hari. Sementara kita selesaikan dulu, jadi enggak ketemu, jadi kelewat. Posisi kita sekarang, dia mundur kebelakang, akhirnya keluar (zona merah), harusnya kita sudah level 2, bukan merah. Padahal kita sudah hijau, kita tetapkan per kelurahan, Pak Gubernur zonanya kecamatan,” kata dia.

Meski demikian, kata Rahmat ketidaksesuaian itu telah dikoordinasikan dengan Pemprov Jawa Barat.

“Nah oleh karena itu pada saat rapat gugus Wali Kota memerintahkan kepada tim P2P untuk menjelaskan kepada tim penanganan Covid-19 yang ada di Jabar,” ujar Rahmat.

“Tapi Alhamdulillah tadi Pak Kepala Diskominfo yang ditugaskan rapat bersama dengan gugus dan beliau juga menyampaikan ada beberapa indikator-indikator tertentu memang di Kota Bekasi sudah terjadi kelandaian,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/23/08511041/bantah-disebut-masih-zona-merah-oleh-ridwan-kamil-wali-kota-bekasi-sudah

Terkini Lainnya

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke