Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, penyitaan narkoba tersebut berawal dari pemantauan Tim BNN terhadap dugaan penyelundupan sabu oleh tersangka bernama Agustiar (33).
Tersangka menggunakan mobil boks di Jalan Industri Raya, Cikarang, Kabupaten Bekasi pada Kamis pagi.
Tersangka diduga akan melakukan serah terima narkoba di depan rumah sakit.
"Kemudian tim menghentikan dan memeriksa mobil boks, ditemukan narkotika jenis sabu yg disimpan dalam karung beras," kata Arman dalam keterangannya, Kamis.
Usai mengamankan barang bukti sabu beserta tersangka, BNN melakukan pengembangan penyelundupan sabu.
Hasilnya, BNN menggeledah gudang di Jalan Puspa I, Desa Mekarmukti, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi yang dijadikan tersangka sebagai tempat penyimpanan sabu dan pil ekstasi.
"Jumlah barang bukti kita perkirakan berjumlah ratusan kilogram yang terdiri dari narkotika jenis sabu yang sekarang sudah kita temukan 66 bungkus. Kemudian kita menemukan juga 16 bungkus ekstasi, kira-kira berjumlah total 160.000 butir pil esktasi," ujar Arman.
"Selanjutnya kita akan melakukan pemeriksaan terhadap karung-karung beras di belakang ini (dalam gudang)," ujar Arman.
Arman menduga barang bukti sabu dan pil ekstasi tersebut berasal dari Malaysia.
"Sementara kita akan menunggu anjing pelacak (K9) untuk mendeteksi karena kita perkirakan kemungkinan masih ada narkoba yang disimpan di dalam karung bersama-sama dengan beras," ujar Arman.
Kini, tersangka telah diamankan dan BNN masih melakukan pengembangan kasus guna mengungkap jaringan narkoba yang terlibat dalam penyelundupan sabu dan pil ekstasi tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/28/17583851/geledah-gudang-bnn-temukan-ratusan-kilogram-sabu-dan-160000-pil-ekstasi