Mereka kembali ke Ibu Kota setelah Lebaran di kampung halaman di Tegal.
Lurah Lenteng Agung Bayu Pasca Soengkono tidak mengetahui bagaimana modus keempat orang itu bisa melewati pos penyekatan dan kembali masuk ke Jakarta.
"Modusnya kurang ngerti juga lolosnya gimana. Yang pasti tidak dengan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) palsu. Mereka ngaku tidak punya SIKM," kata Bayu saat dihubungi, Kamis (28/5/2020).
Awalnya, Bayu menerima laporan dari pihak RT dan RW di kediaman empat warga itu tinggal bahwa ada warga baru kembali dari Tegal.
"Jadi infonya dia nyampenya kemarin pagi. Saya bilang cek dulu punya SIKM ngga? Kalau punya sih enggak masalah," kata Bayu.
Ketika diperiksa, keempat warga (tiga orang berprofesi pedagang nasi goreng dan satu pedagang cilok) mengaku tidak punya SIKM.
Mereka tidak menjelaskan bagaimana kronologi lolos melewati pos penyekatan.
Ketiga tukang nasi goreng hanya mengaku datang ke Jakarta menggunakan travel. Sementara seorang pedagang cilok menggunakan sepeda motor.
"Saya juga kurang tahu tadi mereka lewat check poin yang mana," ucap dia.
Hingga saat ini, keempat warganya itu tengah menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.
Pihak kelurahan memasang stiker di rumah mereka sebagai tanda sedang menjalani karantina mandiri.
"Yang tiga orang tukang nasi goreng tinggal di satu kontrakan, yang satu tinggal sendiri," ucap dia.
Seperti diketahui, petugas melakukan pemeriksaan di sejumlah titik masuk Jakarta untuk memeriksa SIKM mereka yang hendak masuk Ibu Kota.
Jika tidak mengantongi SIKM, mereka akan diminta putar balik.
Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 setelah arus balik Lebaran.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/28/19551181/dari-tegal-4-warga-lenteng-agung-masuk-jakarta-tanpa-sikm-lurah-bingung