"Kita masih harus ekstra waspada karena Rt (angka reproduksi kasus) Kota Depok masih di atas 1, tepatnya 1,39 berdasarkan perhitungan dari data real yang ada pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok," kata Idris melalui keterangan tertulis, Kamis (28/5/2020) malam.
Angka reproduksi di atas 1 menggambarkan bahwa penularan lokal Covid-19 masih terjadi.
Ambil contoh angka reproduksi Covid-19 senilai 2, itu artinya ada peluang 1 pasien positif Covid-19 menularkannya ke 2 orang lain.
Penularan baru dapat dibilang setidaknya melambat apabila angka reproduksi kasus Covid-19 di bawah 1.
Sebagai perbandingan, angka reproduksi kasus Covid-19 di Jakarta kini mendekati 1. Sementara itu, di Kota Bekasi, angka reproduksi kasus Covid-19 diklaim 0,71 yang membuat Kota Patriot didaulat jadi kota percobaan new normal dan hari ini menggelar shalat Jumat kembali meskipun masih berstatus PSBB.
Di Depok, pemerintah masih menunggu keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal pengajuan perpanjangan PSBB hingga 4 Juni 2020.
Angka reproduksi kasus Covid-19 sebesar 1,39 di Depok memang sudah turun dibandingkan saat kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 silam. Namun bukan berarti keadaan sudah aman.
Idris meminta, segenap elemen di Kota Depok tetap waspada dan berhati-hati.
"Segala alternatif kebijakan telah kami siapkan, karena perkembangannya sangat dinamis, baik data real perkembangan kasus maupun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan Pemprov Jawa Barat, demikian pula sinergi kebijakan antar daerah di Jabodetabek," ungkap Idris.
"Mohon kepada seluruh elemen untuk memaklumi kondisi ini, demi keamanan dan keselamatan semua. Lebih baik kita berhati-hati dengan analisis dan kebijakan yang matang daripada kita tergesa-gesa tetapi berdampak buruk untuk semua," lanjut dia.
Data terbaru hingga Kamis kemarin, Kota Depok total sudah mencatat 547 kasus positif Covid-19. Sebanyak 197 kasus di antaranya dinyatakan sembuh.
Namun, angka kematian berkaitan dengan Covid-19 di Depok menyentuh 103 korban, gabungan dari kematian para pasien positif maupun suspect.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Depok memastikan bahwa hingga saat ini, belum ada rencana penerapan new normal .
“Kami belum putuskan terkait itu (new normal). Kami akan terus monitor perkembangan dinamis,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana kepada wartawan, Kamis.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/29/13083151/penularan-covid-19-masih-terjadi-di-depok-warga-diminta-lebih-waspada