BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi memperbolehkan rumah ibadah yang ada di zona hijau untuk menggelar ibadah berjamaah mulai pekan ini.
Sejumlah masjid pun menggelar shalat Jumat. Warga Kota Bekasi berdatangan untuk menunaikan shalat.
Sebagian masjid menerapkan protokol pencegahan Covid-19, namun ada pula yang masih belum menaati aturan seluruhnya. Hal itu membuat warga merasa khawatir.
Riski (25), salah satu pekerja di Bantar Gebang, mengaku kaget ketika shalat Jumat di salah satu masjid. Ia melihat jemaahnya tidak menjaga jarak fisik.
Apalagi warga yang datang membludak.
“Banyak yang datang, pakai masker dan hand sanitizer, tapi enggak diatur jaraknya ,” kata Riski kepada Kompas.com, Jumat (29/5/2020).
Riski khawatir shalat Jumat tanpa menerapkan physical distancing.
Meski demikian ia mengaku tak ambil pusing, sebab ia sangat merindukan shalat Jumat.
Pasalnya sudah hampir tiga bulan dia tak merasakan shalat Jumat.
“Khawatir mah ya khawatir, tapi kan niatnya shalat. Ya sudah mau bagaimana lagi, jalani aja, toh juga sudah lama enggak shalat, serahkan saja sama Allah,” ucap dia.
Amih (25), warga Kranji, Bekasi, juga merasakan hal yang sama. Ia khawatir ada lonjakan kasus Covid-19 ketika semua masjid menggelar shalat.
Sebab, ia menilai Kota Bekasi masih belum aman dari Covid-19.
Apalagi tak ada petugas yang mengawasi shalat Jumat itu apakah sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19.
“Yang kena Covid-19 kan banyak yang tanpa gejala. Kita enggak tahu mana yang kena, mana yang enggak, apalagi jarak enggak diatur, kan risikonya tinggi juga,” ucap dia.
Menurut Amih, alangkah lebih baik masjid tidak dibuka terlebih dahulu menunggu situasi Covid-19 aman.
Sementara, kasus Covid-19 di Indonesia pun masih terus meningkat. Grafik kasus Covid-19 di Kota Bekasi pun belum melandai.
“Jangan buka dulu lah harusnya (masjid). Yang kena Covid kan banyak juga tanpa gejala. Apalagi harusnya Pemkot ikut Jakarta tidak gelar shalat. Bekasi kan enggak bisa dipisahkan dari Jakarta kalau masalah penanganan Covid, kita masih tetanggaan sama Jakarta,” ucap Amih.
Ia berharap Pemerintah mengevaluasi kembali kebijakan membuka rumah ibadah di tengah pandemi Covid-19 ini.
Amih pun menyarankan sejumlah petugas Pemkot dikerahkan untuk memantau shalat Jumat di tiap masjid.
“Ya kalau emang masih harus dibuka, ini petugas Pemkot harus ada yang jaga untuk memastikan apakah ibadahnya sesuai protokol Covid-19,” tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/29/17544071/cerita-warga-bekasi-yang-khawatir-saat-shalat-jumat-tanpa-protokol
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan