Salin Artikel

Jelang New Normal, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Disemprot Cairan Disinfektan

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral disemprot cairan disinfektan sebagai upaya pencegahan Covid-19 jika nantinya kembali dibuka untuk umum saat tatanan kenormalan baru diberlakukan.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal menjelaskan, kegiatan disinfeksi tersebut dalam rangka pelaksanaan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/335/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid–19.

"Penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral dilaksanakan mulai pukul 08.30 WIB," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (3/6/2020).

Menurut Asril, ada 3 unit mobil penyemprotan dengan 22 personel pemadam kebakaran yang dikerahkan dalam kegiatan penyemprotan cairan disinfektan di dua lokasi tersebut.

Selain itu, disediakan pula 8 unit alat penyemprot portabel yang akan digunakan personel untuk mendisinfeksi bagian dalam tempat ibadah tersebut.

Selama melakukan penyemprotan, lanjut Asril, para petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti jas hujan, sarung tangan dan masker yang disediakan.

"Kegiatan didampingi oleh pengurus Masjid dan Gereja. Semua anggota menggunakan APD yang dibagikan," kata Asril.

Sementara itu, Humas Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Mulat Wijayanto mengatakan, selama pandemi Covid-19 pihaknya mengklaim telah melakukan penyemprotan desinfektan di 946 fasilitas peribadatan.

"Rinciannya di wilayah Jakarta Pusat 103 lokasi, Jakarta utara 90 lokasi, Jakarta Barat 129 lokasi, Jakarta Selatan 150 lokasi dan Jakarta Timur 474 lokasi," kata Mulat.

Diketahui, pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta akan berakhir pada 4 Juni 2020.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memutuskan apakah masa PSBB akan kembali diperpanjang atau akan berakhir dan mulai menerapkan tatanan kenormalan baru.

Kendati demikian, Masjid Istiqlal sebagai salah masjid di Jakarta belum menetapkan waktu pembukaan walaupun PSBB akan segera berakhir.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah sebelumnya mengatakan, waktu pembukaan untuk umum masih dalam pembahasan secara internal dan nantinya akan diputuskan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal.

"Jadi kami terus terang tidak ingin tergesa-gesa membuka masjid, karena harus penuh dengan perhitungan. Tidak mau ada masalah baru yang muncul," ujar Abu ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (2/6/2020).

Saat ini, lanjut Abu, pengurus internal Masjid Istiqlal tengah mempersiapkan protokol kesehatan untuk diterapkan saat kenormalan baru diberlakukan.

"Masih dalam pembahasan, tapi kita sudah ada gambarannya. Yang jelas wajib mengikuti protokol kesehatan itu meskipun nantinya sudah menjadi wilayah zona hijau Covid-19," kata Abu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/03/10261161/jelang-new-normal-masjid-istiqlal-dan-gereja-katedral-disemprot-cairan

Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke