Tempat pariwisata atau hiburan yang risiko penularan Covid-19 lebih kecil seperti tempat wisata outdoor akan dibuka lebih awal.
"Ya ada tahapannya. Nanti dilihat yang risiko lebih kecil dibuka duluan, yang risiko tinggi belakangan. Iya seperti (pantai) misalnya (dibuka lebih dulu)," kata Cucu, Rabu (3/6/2020).
Pembukaan dilakukan secara bertahap karena risiko penyebaran dan penularan Covid-19 di lokasi indoor atau dalam ruangan dianggap lebih tinggi.
Meski demikian, satu hal yang tetap sama diterapkan di seluruh tempat hiburan dan pariwisata adalah menjaga kebersihan dan menerapkan social distancing (jaga jarak dengan warga yang lain).
"Pokoknya, intinya apapun yang mau dibuka harus ada upaya untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Jadi kaidah-kaidah social distancing, hygiene itu harus mereka tetapkan. itu yang masih dibahas karena kan setiap sektor enggak sama SOP-nya," tambah Cucu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyampaikan sedang menyiapkan protokol kesehatan yang akan diterapkan di Ibu Kota saat kenormalan barudiberlakukan.
Protokol tersebut akan menjadi pedoman dalam menjalankan aktivitas dengan tetap melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19 ketika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir.
"Kami akan umumkan protokol-protokol untuk setiap sektor industri, dan protokol-protokol yang harus ditaati oleh seluruh masyarakat," kata Anies, 26 Mei lalu.
Anies tidak menjelaskan sudah sejauh mana pembahasan dan seperti apa protokol kesehatan untuk pola hidup normal baru di Jakarta.
Namun dia memastikan bahwa hal itu akan diumumkan setelah adanya keputusan apakah PSBB di Jakarta berakhir atau diperpanjang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/03/12305481/tempat-wisata-dan-hiburan-outdoor-akan-dibuka-lebih-dulu-saat-new-normal