JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menganjurkan Pemprov DKI Jakarta agar melanjutkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Alasan dia, Jakarta belum bebas dari penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.
"PSBB harus dilanjutkan. Kita belum sepenuhnya aman," ujar Pandu saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2020).
Berdasarkan data tim Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, tingkat penularan atau effective reproduction number (Rt) Covid-19 di Jakarta per 31 Mei 2020 masih berada di angka 1.
Artinya, satu pasien Covid-19 berpotensi menularkan virus kepada satu orang lainnya.
Menurut Pandu, PSBB masih harus berlanjut meskipun tingkat penularan Covid-19 di bawah angka 1.
PSBB sebaiknya tetap diberlakukan sampai pandemi Covid-19 benar-benar berakhir.
"(PSBB) tidak perlu dicabut walaupun Rt kurang dari 1," kata dia.
Selain melanjutkan PSBB, Pandu berujar bahwa Jakarta sebaiknya mulai memasuki masa transisi dengan menerapkan pembatasan sosial berbasis komunitas, seperti di tingkat RT/RW.
Dalam pembatasan tersebut, masyarakat bisa dilibatkan untuk berinisiatif membatasi dan mengawasi aktivitas di lingkungannya.
"Setiap komunitas perlu diberikan inovasi dan dibantu agar bisa melakukan edukasi dan pengawasan edukasi perilaku yang mengurangi risiko penularan, seperti pakai masker," ucap Pandu.
Pemprov DKI Jakarta sedang menerapkan PSBB tahap ketiga. PSBB tahap ketiga akan berakhir pada 4 Juni 2020.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap PSBB tahap ketiga menjadi PSBB penghabisan sehingga Jakarta bisa memasuki masa transisi menuju fase normal baru (new normal).
Berdasarkan data di situs web corona.jakarta.go.id, dalam periode Maret hingga 31 Mei 2020, jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta sebanyak 7.272 pasien.
Sepanjang Mei 2020, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 mencapai 3.134 orang.
Angka kasus Covid-19 pada Mei sedikit menurun dibandingkan April 2020.
Dalam kurun waktu 1 sampai 30 April 2020, dilaporkan ada 3.397 orang yang terinfeksi virus corona.
Kasus positif Covid-19 sepanjang April 2020 tertinggi dibandingkan Mei dan Maret 2020.
Sementara pada periode Maret 2020, total kasus positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 741 pasien.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/03/15551621/jakarta-belum-aman-dari-covid-19-epidemiolog-anjurkan-psbb-berlanjut